BAB I
1.1 LATAR
BELAKANG
Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi
merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya
psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut
plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan
hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis,
seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan lain-lain.
Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1)
pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi, 4)
gejala campuran.
Secara umum dapat dikemukakan
bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau konflik antara keadaan satu
dengan keadaan yang lain dalam rangka mencapai tujuan.
1.2 TUJUAN
Tujuan kami membuat
makalah ini untuk mengetahui :
1. Pengertian
berfikir dan pemecahan masalahsecara kreatif
2. Macam – macam
Kegiatan Berfikir
3. Langkah – langkah
proses Berfikir
4. Strategi dalam
Pemecahan Masalah
5. Beberapa straregi
dalam Pemecahan Masalah yang sering di gunakan
6. Proses Pemecahan
Masalah
7. Penyebab
kesuliatan dalam memecahan persoalan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
• Berfikir
Berfikir adalah proses
tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman terhadap
sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
• Masalah
Masalah adalah suatu
kondisi yang memilioki potensi untuk menimbulkan kerugian atau menghasilkan
keuntungan yang luar biasa.
• Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah tindakan
memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan
peluang.
2.2 MACAM – MACAM KEGIATAN BERFIKIR
1. Berfikir asosiatif
Berpikir Kreatif, yaitu
proses berpikir di mana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jalan pikiran
dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi
ide-ide timbul secara bebas. Jenis-jenis berpikir asosiatif :
Ø Asosiatif bebas
Suatu
ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya, ide
tentang makan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran, dapur, nasi atau
anak yang belum sempat diberi makanan atau hal lainnya
Ø Asosiatif terkontrol
Satu
ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu.
Misalnya, ide tentang membeli mobil, akan merangsang ide-ide lain tentang
harganya, pajaknya, pemeliharaannya, mereknya, atau modelnya, tetapi tidak
merangsang ide tentang hal-hal lain di luar itu seperti peraturan lalu lintas,
polisi lalu lintas, mertua sering meminjam barang-barang, piutang yang belum
ditagih, dan sebagainya.
Ø Melamun
Menghayal
bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal yang tidak
realistis.
Ø Mimpi
Ide-ide
tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi
ini kadang-kadang terlupakan pada waktu terbangun, tetapi kadang-kadang masih
dapat diingat.
Ø Berfikir artistik
Proses
berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat
dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering
dilakukan oleh para seniman dalam mencipta karya-karya seninya.
2. Berfikir
terarah
Berpikir terarah, yaitu
proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumya. Dan diarahkan pada sesuatu,
biasanya diarahkan pada pemecahannya persoalan. Dua macam berpikir terarah,
yaitu :
Ø Berfikir analitis
Berpikir Analitis
yaitu Berpikir Konvergen (cenderung
menyempit dan menuju jawaban yang tunggal.
Ø Berfikr kreatif
Berpikir
kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai
hal, menemukan pemecahan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan
bentuk artistik baru dan sebagainya untuk memperoleh lebih dari satu jawaban.
Dalam
berpkir selalu dipergunakan simbol, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala
hal dalam alam pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol uang mewakili
benda yang terdiri dari lembaran-lembaran kertas yang dijilid dan tertulis
huruf-huruf.
Di
samping kata-kata, bentuk-bentuk simbol antara laibn angka-angka dan simbol
matematika, simbol simbol yang dipergunakan dalam peraturan lalu lintas, not
musik, mata uang, dan sebagainya.
2.3 LANGKAH – LANGKAH PROSES BERFIKIR
Proses atau jalannya
berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :
1. Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan,
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan,
sebagai berikut :
a. Menganalisis ciri-ciri dari sejumalah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan
unsur - unsurnya satu demi satu.
Misalnya maupun membentuk pengertian manusia. Kita
ambil manusia dari berbagai bangsa
lalu kita analisa ciri-ciri misalnya :
Manusia Indonesia, ciri - cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit sawo mateng
* Berambut hitam
* Dan sebagainya
Manusia Eropa, ciri - cirinya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit Putih
* Berambut pirang atau putih
* Bermata biru terbuka
* Dan sebagainya
Manusia Negro, ciri - cirinya:
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit htam
* Berambut hitam kriting
* Bermata hitam melotot
* Dan sebagainya
Manusia Cina, ciri -
cirinya:
* Mahluk Hidup
* Berbudi
* Berkulit kuning
* Berambut hitam lurus
* Bermata hitam sipit
* Dan sebagainya
b. Membanding - bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri - ciri mana yang sama,
* Mahluk Hidup
* Berbudi
* Berkulit kuning
* Berambut hitam lurus
* Bermata hitam sipit
* Dan sebagainya
b. Membanding - bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri - ciri mana yang sama,
mana yang tidak sama, mana yang selalu ada
dan mana yang tidak selalu ada mana yang
hakiki dan mana yang tidak hakiki.
c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap
ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas
ciri - ciri yang hakiki itu ialah : Makhluk hidup yang
berbudi.
2.Pembentukan Pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Pendapat positif, yaitu pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan sebagainya.b. Pendapat Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh Si Ani Malas dan sebagainya.c. Pendapat Modalitas atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan - kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan sebagainya.
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan atau predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Pendapat positif, yaitu pendapat yang menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan sebagainya.b. Pendapat Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya seuatu sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh Si Ani Malas dan sebagainya.c. Pendapat Modalitas atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan - kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan sebagainya.
3. Penarikan
Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, Yaitu :
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, Yaitu :
a. Keputusan
induktif
yaitu keputusan yang diambil dari pendapat - pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum. Misalnya :
Tembaga di panaskan akan memuai
Perak di panaskan akan memuai
Besi di panaskan akan memuai
Kuningan di panaskan akan memuai Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau dipanaskan akan memuai (Umum)
yaitu keputusan yang diambil dari pendapat - pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum. Misalnya :
Tembaga di panaskan akan memuai
Perak di panaskan akan memuai
Besi di panaskan akan memuai
Kuningan di panaskan akan memuai Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau dipanaskan akan memuai (Umum)
b. Keputusan
Deduktif
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus , Jadi berlawanan dengan keputusan induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga adalah logam. Jadi (kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai Contoh lain : Semua manusia terkena nasib mati, Si Karto adalah manusia Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus , Jadi berlawanan dengan keputusan induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga adalah logam. Jadi (kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai Contoh lain : Semua manusia terkena nasib mati, Si Karto adalah manusia Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.
c. Keputusan
Analogis
Keputusan Analogis adalah Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak pandai, naik kelas (Khusus). Jadi (kesimpulan) Si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik kelas.
Keputusan Analogis adalah Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak pandai, naik kelas (Khusus). Jadi (kesimpulan) Si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik kelas.
2.4 STRATEGI DALAM PEMECAHAN MASALAH
Ø Strategi Menyeluruh
Di
sini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan dipecahkan untuk
keseluruhan itu.
Ø Strategi Detailistis
Di
sini persoalan di bagi-bagi dalam bagian-bagian dan dipecahkan bagian demi
bagian.
2.5 BEBERAPA STRATEGI
PEMECAHAN MASALAH YANG SERING DIGUNAKAN
1. Trial and Error
Salah satu kemungkinan
strategi pemecahan masalah adalah trial and error sederhana. Akan tetapi
strategi ini biasanya akan menghabiskan waktu lama sampai kemudian muncul
pemecahan masalahnya. Dengan cara ini banyak masalah dapat pula justru tidak
terpecahkan secara sempurna.
Untuk memecahkan
masalah-masalah yang sulit, perlu untuk memiliki beberapa strategi selain trial
and error. Strategi yang ada seharusnya dijadikan pijakan pada pengkategorian
dan penggambaran yang akurat dari suatu masalah. Tetapi hal ini juga harus
melalui perhitungan batas ingatan jangka pendek. Kita harus dapat menyelamatkan
informasi dan pekerjaan kita tanpa harus dibatasi oleh ruang kerja yang terlalu
sumpek dengan ingatan jangka pendek. Dengan cara ini kita akan dapat
menggunakan strategi lain selain trial and error.
2. Informational Retrieval
Dalam beberapa kasus,
pemecahan terhadap suatu masalah dapat menjadi sederhana seperti mengingat
kembali informasi (Informational Retrieval) dari ingatan jangka panjang.
Informational Retrieval adalah suatu pilihan penting ketika suatu pemecahan
masalah harus ditemukan dengan cepat. Sebagai contoh seorang pilot dapat
mengingat dengan cepat yang dibutuhkan untuk menerbangkan maupun mendaratkan
pesawat. Ketika seorang pilot membutuhkan informasi, maka ia tidak punya cukup
waktu untuk duduk dan menghitung jawaban benar karena waktu adalah hal yang
esensial. Oleh karena itu ia gunakan ingatan jangka panjang untuk suatu jawaban
segera. Cara ygn digunakan inilah merupakan suatu informational retrieval.
3. Algoritma
Makin kompleks suatu
masalah tentu membutuhkan metode yang makin kompleks pula. Dalam beberapa kasus
kita dapat menggunakan algoritma. Algoritma adalah metode pemecahan masalah
yang menjamin suatu pemecahan masalah jika tersedia kesempatan bagi seseorang
untuk mengembangkannya. Sebagai contohnya adalah algoritma untuk memecahkan
anagram, yaitu suatu kelompok huruf-huruf yang dapat diatur kembali menjadi
suatu bentuk suatu kata. Katakanlah kita diberi huruf a, l, dan t. Lalu
kita coba alt, atl, lta, tla, tal, dan akhirnya kita temukan lat (terlambat)
sehingga masalahnya terpecahkan. Contoh lain adalah untuk memindahkan suhu
Fahrenheit ke Celcius maka kita dapat menggunakan rumus = 5/9 x (F-32). Formula
ini sebagaimana halnya formula yang lain merupakan suatu algoritma.
4. Heuristic
Banyak masalah yang dapat
kita temukan sehari-hari yang tidak dapat begitu saja dapat dipecahkan dengan
algoritma. Pada bagian ini kita akan belajar menggunakan strategi lain yang
disebut dengan heuristic. Heuristic adalah suatu hukum yang terutama membantu
kita untuk menyederhanakan masalah. Metode ini meski tidak menjamin suatu
pemecahan masalah, tetapi akan mencoba atau berusaha untuk mencapainya. Suatu
metode heuristic mungkin hanya dapat bekerja dengan baik untuk situasi
tertentu, sementara metode yang lain mungkin hanya digunakan untuk
tujuan-tujuan khusus. Akan tetapi metode heuristic secara umum dapat digunakan
untuk masalah-masalah manusia yang lebih luas.
2.6 PROSES PEMECAHAN MASALAH
1. Penafsiran Masalah : Disebut juga dengan mendefinisikan masalah
dengan cara berpikir
kreatif.
2. Strategi Pemecahan
Masalah : Membuat seleksi terhadap strategi pemecahan masalah
yang terbaik.
2.7 PENYEBAB KESULITAN DALAM MEMECAHKAN PERSOALAN
1. Pemecahan persoalan yang berhasil biasanya
cenderung dipertahankan pada persoalan-persoalan yang berikutnya. Padahal belum
tentu persoalan berikut itu dapat dipecahkan dengan cara yang sama. Dalam hal
ini akan timbul kesulitan-kesulitan terutama kalau orang yang bersangkutan
tidak mau mengubah dirinya.
2. Sempitnya pandangan sering dalam memecahkan
persoalan, seseorang hanya melihat satu kemungkinan jalan keluar. Meskipun
ternyata kemungkinan yang satu ini tidak benar, orang tersebut akan mencobanya
terus, karena ia tidak melihat jalan keluar yang lain. Tentu saja ia akan
mengalami kegagalan. Kesulitan seperti ini disebabkan oleh sempitnya pandangan
orang tersebut. Sehingga tidak dapat melihat adanya beberapa kemungkinan jalan
keluar.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan kami
diatas, dapat kami simpulkan bahwa berfikir adalah proses tingkah laku
menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman terhadap sesuatu, membuat
pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
Pemecahan masalah adalah
tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau
memanfaatkan peluang. Macam – macam berfikir tebagi menjadi dua yaitu
berfikr asosiatif dan berfikir terarah. Langkah – langkah proses berfikir yaitu
pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan atau
pembentukan keputusan. Ada dua strategi dalam pemecahan masalah yaitu strategi
menyeluruh dan strategi detailistis. Selain itu ada beberapa strategi pemecahan
masalah yang sering digunakan yaitu Trial and error, Informational
Retrieval,Algoritma, dan Heuristic. Proses pemecahan masalah jaga terbagi
menjadi 2 yaitu penafsiran masalah dan strategi pemecahan masalah.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang bermanfaat bagi anda atau pengguna lainnya dikemudian hari, komentar yang bersifat basa-basi sepert, thanks, semoga bermanfaat, atau hal serupa lainnya akan dihapus.