Breaking

Minggu, 01 Januari 2017

MAKALAH TENTANG BERFIKIR SEJARAH

KATA PENGANTAR
   
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Berfikir Sejarah” dengan tepat waktu. Yang mana penulisan makalah ini saya gunakan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Pelajaran Sejarah.
Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Guru Desnita, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Sejarah. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada saya dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga saya selaku penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang nantinya akan saya gunakan sebagai perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.
  

  Arga Makmur,     Desember 2016
   Penyusun


                                            ...................................
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR           ………………………………………………             i
DAFTAR ISI              ………………………………………………………            ii

BAB I PENDAHULUAN     ………………………………………………             1
1.1. Latar Belakang     ……………………………………………………               1
1.2. Rumusan Masalah            ………………………………………………            1
1.3. Tujuan dan Manfaat         ………………………………………………            1

BAB II PEMBAHASAN      ………………………………………………             2
2.1. Definisi Berpikir Sejarah Diakronik dan Sinkronik         …………………           2
2.2. Konsep Berpikir Diakronik dan Sinkronik          …………………………         3
2.3. Penerapan Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Pembelajaran Sejarah           5

BAB III PENUTUP   ………………………………………………………           8
3.1. Kesimpulan          ………………………………………………………          8
3.2. Saran        ………………………………………………………………         8

DAFTAR PUSTAKA            ………………………………………………           9

 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Berfikir sejarah pada pembelajaran sejah ini terkait aspek atau kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir sejarah ini tidak akan terlepas dari cara berpikir kronologi (diakronik) dan sinkronik. Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich ; (dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Sedangkan, sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Cara berpikir sinkronik sangat mempengaruhi kelahiran sejarah baru yang sangat dipengaruhi perkembangan imu-ilmu sosial. Pengaruh itu dapat digolongan ke dalam tiga macam, yaitu konsep, teori, dan permasalahan.
Cara berfikir sejarah dalam mengkaji peristiwa-peristiwa yang dipelajarinya terbagi menjadi empat konsep, yaitu konsep periodisasi, konsep kronologi, konsep kronik, dan historiografi. Dalam pembelajaran sejarah Indonesia perlu juga dikembangkan kemampuan berpikir sejarah (historical thinking). Kemampuan berpikir sejarah ini terkait aspek atau kemampuan berpikir kronologis, memperhatikan prinsip sebab akibat dan prinsip perubahan dan keberlanjutan.
Menpelajari kemampuan berpikir sejarah (historical thinking) sangat diperlukan. Hal ini dikarehakan dengan mempelajari kemampuan berpikir sejarah (historical thinking), dapat memgerti aapa saja yang dibicarakan dan dipikirkan sejarah. Sehingga bila kemampuan berpikir sejarah (historical thinking) itu diterapkan pada pelajaran sejarah, maka akan memperoleh pengetahuan secara menyeluruh dan lebih mendalam.

1.2.Rumusan Masalah
1)      Apa definisi dari berpikir sejarah ?
2)      Bagaimana konsep dari berpikir sejarah diakronik dan sinkronik ?
3)      Bagaimana cara penerapan berpikir diakronik dan sinkronik dalam pembelajaran sejarah ?

1.3.Tujuan dan Manfaat
1)      Untuk mengetahui definisi dari berpikir sejarah diakronik dan sinkronik.
2)      Untuk mengetahui konsep dari berpikir sejarah diakronik dan sinkronik.
3)      Untuk mengetahui bagaimana cara penerapan berpikir diakronik dan sinkronik dalam pembelajaran sejarah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Berpikir Sejarah Diakronik dan Sinkronik
Secara etimologi,diakronik berasal dari bahasa yunani yang berarti melintas atau melewati khronus yang berarti perjalanan waktu. Diakronik yaitu suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak begitu saja. Sedangkan sinkronik yaitu berasal dari bahasa yunani SYN,yaitu yang artinya sebagai ilmu yang meneliti gejala-gejala yang meluas dalam meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas. Ilmu sejarah memiliki sifat memiliki sifat yang diakronik,yaitu memanjang dalam waktu dan dalam ruangan terbatas. Sejarah sebagai ilmu tentu saja mempunyai metode sendiri, yang harus digunakan oleh seorang sejarawan dalam menulis suatu peristiwa sejarah. Dengan menggunakan metode tersebut seorang sejarawan akan mampu merekonstruksi suatu peristiwa sejarah dengan objektif. Ke-objektifan dalam menulis sejarah adalah sesuatu yang mutlak. Seperti yang diungkapkan sejarawan Jerman yang bernama Leopold Von Ranke (1795-1886) bahwa seorang sejarawan harus menulis “apa yang sesungguhnya terjadi”. Ilmu sejarah sendiri memiliki sifat yang diakronis yaitu memanjang dalam waktu dan dalam ruang yang terbatas. Ini sungguh berbeda dengan ilmu- ilmu sosial yang lebih bersifat sinkronis yaitu dalam ruang yang luas dan waktu yang terbatas.
Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sejarah mengenal adanya suatu proses kontinuitas atau berkelanjutan. Sehingga sejarah itu sendiri merupakan suatu rekonstruksi peristiwa masa lalu yang bersifat kronologis. Seorang sejarawan harus mampu melakukan rekonstruksi dan analisis peristiwa sejarah berdasar fakta yang mereka gunakan secara sistematis dan kronologis. Dalam menjelaskan atau merekonstruksi dan menjelaskan suatu peristiwa sejarah, seorang sejarawan dapat menggunakan dua model penulisan. Dua model penulisan tersebut adalah bersifat deskripsi-naratif dan bersifat deskriptif- eksplanatif. Menurut R. Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia model penulisan seperti ini lebih memberikan mengenai rangkaian kejadian dan peristiwa serba berjajar dan berderet- deret tanpa menjelaskan latar belakangnya, hubungan satu dengan lainya, serta sebab akibat dari peristiwa tersebut. Sedangkan model penulisan sejarah model kedua lebih kepada bagaimana seorang penulis tersebut mengungkapkan suatu peristiwa sejarah dengan disertai analisis-analisis yang mendalam mengapa peristiwa itu dapat terjadi. Model kedua ini juga meluaskan cakupan ruang dalam penulisanya, sehingga tidak terbatas pada satu ruang tersebut. Model penulisan seperti ini cenderung menggabungkan sifat sejarah yang diakronis dan ilmu-ilmu sosial yang sinkronis. Artinya, selain memanjang dalam waktu, sejarah juga melebar dalam ruang.

2.2.Konsep Berpikir Diakronik dan Sinkronik
            Cara berfikir sejarah dalam mengkaji peristiwa-peristiwa yang dipelajarinya terbagi menjadi empat konsep, yaitu konsep periodisasi, konsep kronologi, konsep kronik, dan historiografi. Untuk lebih mengerti, berikut penjelasannya :
1. Konsep Periodisasi dalam Ilmu Sejarah
Secara umum periodisasi artinya tingkat perkembangan masa atau pembabakan suatu masa. Sedangkan periodisasi dalam sejarah berarti tingkat perkembangan masa dalam sejarah atau pembabakan masa dalam sejarah.
            Sejarah sejak manusia ada hingga saat ini tentulah sangat panjang dan terdapat banyak peristiwa atau kejadian dengan jumlah yang sangat banyak. Para ahli ataupun sejarawan akan kesulitan dalam memahami ataupun membahas masalah-masalah yang muncul dalam sejarah kehidupan manusia. Karena itu, untuk mempermudah memahaminya, para ahli kemudian menyusun suatu periodisasi sejarah atau pembabakan-pembabakan masa sejarah.
            Contoh periodisasi adalah periodisasi sejarah Eropa sampai sekarang. Terdiri dari sejarah Eropa Purba -> Sejarah Eropa Kuno -> Sejarah Eropa Abad Pertengahan -> Sejarah Eropa Zaman Renaisans dan Humanisme -> Sejarah Eropa Baru -> Sejarah Eropa Modern. Untuk mempermudah pemahaman sejarah Eropa secara utuh, maka dilakukan pembabakan masa atau periodisasi yang setiap periode waktunya memiliki ciri-ciri tersendiri.
2. Konsep Kronologi dalam Ilmu Sejarah
            Kehidupan umat manusia diliputi oleh berbagai perkembangan, baik dalam tingkat yang sangat sederhana sampai yang lebih kompleks. Setiap masa dalam kehidupan manusia selalu diliputi oleh peristiwa. Peristiwa itu bisa besar seperti Perang Dunia I dan II, Proklamasi kemerdekaan, dan lain-lain. Bisa pula peristiwa kecil dari umat manusia seperti kenaikan tahta seorang raja, ikatan pernikahan dan sebagainya. Inilah sebabnya ilmu sejarah merupakan suatu ilmu yang memiliki hubungan erat dengan kehidupan manusia.
Dengan kompleksnya peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia, maka setiap peristiwa diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan jenis-jenis peristiwa tersebut. Disinilah kemudian konsep kronologis berfungsi, peristiwa yang telah diklasifikasikan tadi, disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu kejadian dari peristwa-peristiwa tersebut.
3. Konsep Kronik dalam Ilmu Sejarah
            Kata "kronik" dapat ditemukan dalam sejarah dinasti-dinasti dari kerajaan Cina. Kronik merupakan sejenis kumpulan tulisan-tulisan dari dinasti-dinasti yang berkuasa di Cina, seperti Kronok dinasti Chou, Chin, Tang, Ming, Sung dan dinasti-dinasti lainnya. Kronik itu merupan suatu kumpulan tulisan tentang perjalanan seorang musafir atau seorang pujangga dan juga seorang pendeta. Mereka akan menulis seluruh peristiwa atau kejadian maupun hal-hal yang yang baru ditemukan ketika melakukan perjalanannya, baik daerah yang dilalui maupun yang disinggahinya.
4. Historiografi dalam sejarah
            Penulisan adalah puncak segala-galanya. Apa yang dituliskan, itulah sejarah, yaitu sejarah sebagaimana ia dikisahkan, yang mencoba mengungkap dan memahami sejarah sebagaimana terjadinya. Dan hanya penulisan sejarah inilah yang disebut historiografi.
            Historiografi terbentuk dari dua akar kata yaitu history dan grafi. Histori artinya sejarah dan grafi artinya tulisan. Jadi historiografi artinya adalah tulisan sejarah, baik itu yang bersifat ilmiah (problem oriented) maupun yang tidak bersifat ilmiah (no problem oriented).
            Problem oriented artinya karya sejarah ditulis bersifat ilmiah dan berorientasi kepada pemecahan masalah (problem solving), yang tentu saja penulisannya menggunakan seperangkat metode penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan no problem oriented adalah karya tulis sejarah yang ditulis tidak berorientasi kepada pemecahan masalah dan ditulis secara naratif, juga tidak menggunakan metode penelitian. Historiografi merupakan tahap terakhir dalam penyusunan sejarah.
            Penulisan sejarah dalam historiografi lebih merupakan ekspresi kultural daripada usaha untuk merekam masa lalu. Oleh karena itu, historiografi adalah ekspresi kultural dan pantulan dari keprihatinan kelompok sosial masyarakat atau kelompok sosial yang menghasilkannya.

2.3 Penerapan Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Pembelajaran Sejarah
Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah
Sejarah itu diakronis maksudnya me­manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. 
Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan diakronis adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan MENGAPA keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau MENGAPA keadaan tertentu berkembang / berkelanjutan.
Contoh :
o   Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
o   Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;
o   Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949;
o   Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya.
 Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya  ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
Contoh : satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan ekonomi  di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat itu. Penelitian arsip memungkinkan orang untuk meneliti waktu yang panjang.  
Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang panjang itu.
Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
Sedangkan contoh penulisan sejarah dengan topik-topik dari ilmu sosial yang disusun dengan cara sinkronis lainnya misalnya adalah : 
o   Tarekat Naqsyabandiyah.
o   Qodiriyah di pesantren-pesantren Jawa.
o   Kota-kota metropolitan : Jakarta, Surabaya dan Medan ; (metode survey dan interview hanya memungkinkan topik yang kontemporer dengan jangka waktu yang pendek, tetapi bisa jadi ruangnya yang sangat luas.
Kedua ilmu ini saling berhubungan (ilmu sejarah dan ilmu-ilmu sosial). Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis Contoh : 
o   Peranan militer dalam politik,1945-1999  ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik ) 
o   Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )
Mendeskripsikan konsep ruang dan waktu
1. Konsep Ruang
Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. 
o   Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.
o   Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
o   Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.
2. Konsep waktu
o   Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.
o   Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
o   Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang 
3. Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah
o   Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian
o   Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup ( beraktivitas).
                   
BAB III
PENUTUP
 3.1. Kesimpulan
Secara etimologi, diakronik berasal dari bahasa yunani yang berarti melintas atau melewati khronus yang berarti perjalanan waktu. Diakronik yaitu suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak begitu saja. Sedangkan sinkronik yaitu berasal dari bahasa yunani SYN, yaitu yang artinya sebagai ilmu yang meneliti gejala-gejala yang meluas dalam meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas. Ilmu sejarah memiliki sifat memiliki sifat yang diakronik, yaitu memanjang dalam waktu dan dalam ruangan terbatas. Sejarah sebagai ilmu tentu saja mempunyai metode sendiri, yang harus digunakan oleh seorang sejarawan dalam menulis suatu peristiwa sejarah.
Dengan menggunakan metode tersebut seorang sejarawan akan mampu merekonstruksi suatu peristiwa sejarah dengan objektif. Ke-objektifan dalam menulis sejarah adalah sesuatu yang mutlak. Seperti yang diungkapkan sejarawan Jerman yang bernama Leopold Von Ranke (1795-1886) bahwa seorang sejarawan harus menulis “apa yang sesungguhnya terjadi”. Ilmu sejarah sendiri memiliki sifat yang diakronis yaitu memanjang dalam waktu dan dalam ruang yang terbatas. Ini sungguh berbeda dengan ilmu- ilmu sosial yang lebih bersifat sinkronis yaitu dalam ruang yang luas dan waktu yang terbatas.
Cara berfikir sejarah dalam mengkaji peristiwa-peristiwa yang dipelajarinya terbagi menjadi empat konsep, yaitu konsep periodisasi, konsep kronologi, konsep kronik, dan historiografi.

3.2. Saran
            Setelah membahas makalah tentang berfikir sejarah secara diakronis dan sinkronis, diharapkan bagi khalayak umum yang telah membaca makalahn ini diharapkan dapat mengetahui konsep dasar berfikir sejarah, strategi Pengembangan berfikir sejarah, dan penerapan berfikir sejarah dalam pembelajaran sejarah, sehingga dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan dapat menerapkan pemikiran sejarah dalam kehidupan sehari-hari.


     DAFTAR PUSTAKA

o   http:///HistoriaMagistraPengertiandiakronikdansinkronis.html
o   http:///H:/berpikirsejarah/Caraberfikirsejarahkelompok.html
o   http:///H:/berpikirsejarah/CaraBerfikirSejarahdalamMengkajiPeristiwa-peristiwayangDipelajarinyaWawasanPendidikan.html


6 komentar:

Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang bermanfaat bagi anda atau pengguna lainnya dikemudian hari, komentar yang bersifat basa-basi sepert, thanks, semoga bermanfaat, atau hal serupa lainnya akan dihapus.