Breaking

Sabtu, 03 Maret 2018

MAKALAH SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) TENTANG KOMUNIKASI DALAM JARINGAN (DARING)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Simulasi Digital (SIMDIG) tentang Komunikasi Dalam Jaringan (Daring).
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
            Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini dimasa yang akan datang. Akhir kata kami berharap semoga makalah Simulasi Digital (SIMDIG) tentang Komunikasi Dalam Jaringan (Daring) ini bermanfaat untuk masyarakat serta memberikan inpirasi terhadap pembaca.

      Arga Makmur,      Maret 2018
         Penyusun
                                                                                                                                  

DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR           ……………………………………………………....            i
 DAFTAR ISI                          ………………………………………………………            ii
 BAB I  PENDAHULUAN    ………………………………………………………           1
1.1. Latar Belakang     ………………………………………………………………          1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………...           1
1.3. Tujuan Penulisan  ………………………………………………………………           2
1.4. Ruang Lingkup    ………………………………………………………………            2
1.5. Metode Penulisan ………………………………………………………………           2
 BAB II PEMBAHASAN      ………………………………………………………            3
2.1. Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan (Daring)……………………………...                3
2.2. Keunggulan Dan Kelemahan Komunikasi Daring……………………………..                 3
2.3. Jenis Komunikasi Daring ………………………………………………………            4
2.4. Fungsi Komunikasi Dalam Jaringan …………………………………………..             5
2.5. Tujuan Komunikasi Dalam Jaringan ………………………………………….              5
2.6. Komponen Pendukung Komunikasi Dalam Jaringan………………………….             5
 BAB III PENUTUP   ………………………………………………………………            6
3.1. Kesimpulan          ………………………………………………………………            6
3.2. Saran                    ………………………………………………………………            6
 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….           7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.
            Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan saat ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan dalam hitungan jam, menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Perkembangan TIK sangat mempengaruhi tatanan kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Pada era pertama peranan pendidikan berpusat pada keluarga, dimana para orang tua memainkan perannya sebagai guru kepada anaknya tentang arti dan makna kehidupan, anak diajari agar mampu beradaptasi dengan alam, mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sampai pada akhirnya mereka mampu hidup mandiri tanpa bantuan orang lain. Pada generasi kedua lahir sekolah sebagai tempat belajar anak, dimana orang tua memandang bahwa berbagai perubahan telah terjadi, mereka merasa tidak mampu lagi hanya mengandalkan pendidikan yang diturunkan dari orang-orang terdahulu, ketidak relevansian terhadap tuntutan kehidupan pada masa itu sulit dengan hanya bermodalkan pendidikan seadanya. 
Berbagai perubahan terus mengalir, seiring dengan derasnya alir mengalir tanpa henti, sekolah bermunculan di mana-mana sebagai tanda kebutuhan masyarakat yang terus meningkat, namun pada generasi ke-tiga, lahirlah pendidikan yang mengedepankan azas terbuka, dimana bagi masyarakat yang tidak mampu untuk datang ke sekolah karena masalah ekonomi dan sulitnya mendatangi sekolah karena faktor geograis. Pada generasi ini lahirlah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat belajar tanpa harus datang ke sekolah, mereka dapat belajar di mana saja, kapan saja dan dengan apa saja serta oleh siapa saja, bahkan mereka bebas mengatur sendiri kapan mereka harus belajar dan mempelajari pelajaran apa yang mereka kehendaki. Pendidikan semacam ini dikenal dengan istilah Pendidikan Terbuka Jarak Jauh (PTJJ). 
            Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk mengubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy,2000 : 13). Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi, dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi. Menurut Robbins (2002 : 310) komunikasi adalah pentransferan makna di antara anggota kelompok. Lewat pentrasferan makna, informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi bukan hanya sekedar menanamkan makna tetapi juga harus dapat dipahami.

1.2. Rumusan Masalah.
1.      Apa pengertian komunikasi dalam jaringan (daring) ?
2.      Bagaimana keunggulan dan kelemahan komunikasi daring ?
3.      Apa saja jenis komunikasi daring ?
4.      Bagaimana fungsi komunikasi dalam jaringan ?

1.3. Tujuan Penulisan.
1.      Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Simulasi Digital (SIMDIG) pada SMK 02 Arga Makmur dalam bentuk sebuah Makalah.
2.      Untuk mengetahui pengertian komunikasi dalam jaringan (daring).
3.      Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan komunikasi daring.
4.      Untuk mengetahui jenis komunikasi daring.
5.      Untuk mengetahui fungsi komunikasi dalam jaringan.

1.4. Ruang Lingkup.
Karena keterbatasan waktu dan banyaknya tugas sekolah yang ada, maka ruang lingkup makalah ini sangat singkat dan terbatas serta pembahasannya pun hanya seputar komunikasi dalam jaringan (daring).

1.5. Metode Penulisan.
Dari beberapa metode penulisan yang ada, penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan di mana selain mendapatkan materi makalahnya dari buku-buku mengenai Komunikasi Dalam Jaringan (daring), penulis juga menggunakan media internet untuk mendukung data-data yang sudah ada, mengingat keterbatasan waktu maka melalui internet data mudah didapatkan dan cepat serta efisien.
  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan (Daring).
Komunikasi Dalam jaringan adalah serangkaian interkoneksi antara teknologi yang saling berhubungan satu dan lainnya. Perkembangan teknologi kian pesat. Dalam setiap hal yang dilakukan oleh tiap orang, akan sangat berhubungan dengan yang namanya teknologi. Perkembangan teknologi yang signifikan menjadikan perubahan yang mulai merambah dalam tiap hal yang dijajaki dan diperdalami oleh teknologi.       
Perkembangan komputer, sistem data, dalam perangkat keras dan perangkat lunak, hingga ke perkembangan komunikasi. Dengan perkembangan demikian membuat manusia kembali beradaptasi dan menyesuaikan seiring dengan perkembangan tersebut.
Teknologi pun mewabah ke jaringan informasi yang ada, sehingga menjadikan perkembangan komunikasi yang mengalami perubahan dalam pemanfaatan teknologi. Tanpa disadari perkembangan jaringan yang ada semakin maju dan dirasakan mengalami perkembangan yang pesat. Dalam perkembangan teknologi Indonesia, perkembangan teknologi dalam jaringan kian pesat dan sudah mulai terkenal hingga melekat di hati pengguna. Semakin banyak yang harus dipahami, semakin banyak yang harus diketahui dan
banyak yang mengalami perubahan.  
Perkembangan teknologi dalam jaringan sudah dijajaki oleh para produsen ternama, bahkan sudah mengembangkan hingga memiliki jaringan tersendiri. Dengan hal seperti ini, membuat persaingan di dunia komunikasi dan teknologi semakin menarik. Tidak hanya itu, jaringan yang ada bahkan sudah bayak diakses dan mulai dikenal orang banyak tanpa dengan adanya publikasi.

2.2. Keunggulan dan Kelemahan Komunikasi Daring.
Komunikasi daring memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan komunikasi konvensional, antara lain sebagai berikut :
1.      Dapat dilakukan kapan saja di mana saja: dengan komunikasi daring, setiap pengguna dapat melakukan komunikasi di mana saja dan kapan saja, dengan syarat terkoneksi dengan jaringan internet dan memiliki sarana yang mencukupi.
2.      Efisiensi biaya: berbeda dengan komunikasi konvensional, komunikasi daring tidak memerlukan pihak yang berkomunikasi untuk bertemu tatap muka, dengan komunikasi daring Anda dapat menghemat biaya transportasi.
3.      Efisiensi waktu: komunikasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus membuang waktu dengan melakukan perjalanan. Pesan komunikasi dapat disampaikan pada saat itu juga dalam hitungan detik walaupun kedua pihak yang berkomunikasi saling berjauhan.
4.      Terintegrasi dengan layanan TIK lainnya: sambil melakukan komunikasi daring, Anda dapat memanfaatkan layanan TIK lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan kelengkapan komunikasi tersebut. Contoh layanan yang dapat digunakan seperti berbagi layar, presentasi, dan dokumen.
5.      Meningkatkan intensitas berkomunikasi: komunikasi daring mendorong orang yang biasanya diam di dunia nyata, menjadi aktif saat berkomunikasi di dunia maya.
6.      Meningkatkan partisipasi: dengan terbukanya jalur komunikasi, akan semakin banyak orang yang dapat berpartisipasi dalam diskusi.
Selain keunggulan, komunikasi daring juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut :
1.      Tidak mewakili emosi pengguna: intonasi bicara, raut muka, gerakan tubuh, merupakan hal yang relatif sulit untuk dipahami melalui komunikasi daring.
2.      Memerlukan perangkat khusus: dalam pelaksanaannya, komunikasi daring memerlukan adanya hardware, software.
3.      Terlalu banyak informasi yang tidak penting: dalam komunikasi daring, seringkali informasi yang didapat menjadi terlalu banyak, sehingga membuat bingung si penerima.
4.      Menyita konsentrasi: melakukan komunikasi daring tidak pada tempat dan waktu yang tepat, dapat mengabaikan atau menunda hal yang lain, bahkan membahayakan orang lain maupun diri sendiri.

2.3. Jenis Komunikasi Daring.
Penggunaan jenis sarana komunikasi akan mempengaruhi keserempakan waktu komunikasi. Terdapat 2 jenis komunikasi daring yaitu :

a. Komunikasi Daring Sinkron (Serempak)
Komunikasi daring serempak atau komunikasi daring sinkron adalah komunikasi menggunakan komputer sebagai media, yang terjadi secara serempak, waktu nyata (real time). Contoh komunikasi sinkron antara lain sebagai berikut :
a)      Text chat
Text chat adalah sebuah fitur, aplikasi, atau program dalam jaringan Internet untuk berkomunikasi dan bersosialisasi langsung sesama pemakai Internet yang sedang daring (yang sama - sama sedang menggunakan Internet). Komunikasi teks dapat mengirim pesan dengan teks kepada orang lain yang sedang daring, kemudian orang yang dituju membalas pesan dengan teks, demikian seterusnya. Itulah proses terjadinya text chatting.
b)      Video chat
Video chat merupakan teknologi untuk melakukan interaksi audio dan video secara real time antara pengguna di lokasi yang berbeda. Video chattingbiasanya dilakukan melalui perangkat komputer maupun tablet atausmartphone (juga disebut telepon video call). Video chatting dapat berupa interaksi point-to-point (satu-satu), seperti FaceTime dan Skype, atau interaksimultipoint (satu-ke-banyak, atau banyak-ke-banyak), seperti dalam Google+ HangoutsVideo chatting sering disalahartikan dengan video conference.

b. Komunikasi Daring Asinkron (Tak Serempak)
Komunikasi daring tak serempak atau asinkron adalah komunikasi menggunakan perangkat komputer dan dilakukan secara tunda. Contoh komunikasi daring asinkron adalah e-mail, forum, rekaman simulasi visual, serta membaca dan menulis dokumen daring melalui World Wide Web.

 2.4. Fungsi Komunikasi Dalam Jaringan
Fungsi komunikasi dalam jaringan ialah berfungsi untuk menjalin hubungan dengan orang lain dalam jarak tertentu, antara lain :
1)      Sebagai Informasi.
Komunikasi membantu proses penyampaian informasi yang diperlukan individu dan atau kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data dan menilai pilihan-pilihan alternative.
2)      Sebagai Kendali.
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
3)      Sebagai Motivasi.
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
4)      Pengungkap Emosional.
Bagi sebagian komunitas, mereka memerlukan interaksi social, komunikasi yang terjadi di dalam komunitas itu merupakan cara anggota untuk menunjukkan kekecewaan dan rasa puas. Oleh karena itu, komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan social.
Komunikasi data seperti halnya orang yang saling berkomunikasi, yang melibatkan komponen : pesan, pengirim, media dan penerima.

2.5. Tujuan Komunikasi Dalam Jaringan.
1)      Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar secara efisien, ekonomis dan tanpa kesalahan.
2)      Dukungan pengendalian jarak jauh, sehingga memungkinkan pengguna mengendalikan komputer dan perangkat dari jarak jauh.
3)      Penggunaan komputer secara terpusat ataupun tersebar, sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupun sentralisasi
4)      Memudahkan pengelolaan, pengaturan pengaturan data antara dua perangkat atau lebih.

2.6. Komponen Pendukung Komunikasi Dalam Jaringan
1.      Hardware/perangkat keras.
Perangkat yang bentuknya dapat dilihat atau diraba oelh maunusia. contoh : komputer, headset, microphone, dan perangkat pendukung koneksi internet
2.      Software.
Program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan yang dikehendaki. Software digunakan sebagai perantara antara perangkat keras (hardware) dengan pengguna (brainware).
3.      Brainware.
Brainware adalah pengguna software ataupun hardware untuk berkomunikasi dalam jaringan.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Komunikasi Dalam Jaringan (daring) adalah proses penyampaian pikiran atau gagasan dari seseorang ke orang lain yang dilakukan melalui dunia maya. Jenis-jenis komunikasi daring berdasarkan metode penyampaiannya.
o   Komunikasi sinkron, jika komunikasi terjadi dalam waktu serempak.
o   Komunikasi asinkron, jika komunikasi terjadi secara tunda.
Komunikasi Daring adalah cara berkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan dengan atau melalui jaringan Internet. Komunikasi yang terjadi di dunia semu tersebut lazim disebut ko munikasi di dunia maya atau cyberspace.
Perkembangan pertama komunikasi daring dimulai pada tahun 1960-an, ketika peneliti Amerika mengembangkan protokol yang memungkinkan mengirim dan menerima informasi atau pesan melalui komputer (Hafner & Lyon, 1996). Protokol tersebut dinamakan ARPANET, yang diluncurkan pada tahun 1969, akhirnya berkembang menjadi Internet. Internet berasal dari interconnected networks yang disingkat menjadi Internetwork, atau Internet, yang digunakan oleh sekitar 200 juta orang di seluruh dunia pada pergantian millennium ke-3.

1.2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dan penggunaan Komunikasi Dalam Jaringan (daring) lebih bisa bermaanfaat lagi. Bagi siswa penerus bangsa marilah kita banyak-banyak belajar terutama dalam belajar Simulasi Digital (SIMDIG), terutama mengunakan Komunikasi Dalam Jaringan (daring), karena apabila kita banyak belajar kita bisa tahu bagaimana cara berbuat sesuatu. Oleh karena itu marilah kita semangat belajar dalam kehidupan kita sehari-hari, hindarilah penggunaan komunikasi dalam jaringan (daring) untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Buku Catatan Simulasi Digital
2.      http://adidocsite.blogspot.co.id/2015/05/makalah-singkat-komunikasi-dalam.html
3.      Courts, B., & Tucker, J. (2012). Using Technology To Create A Dynamic Classroom Experience. Journal of College Teaching & Learning (TLC), 9(2), 121-128.
4.      Greenhow, C. G., Robelia, B., & Hughes, J. (2009). Learning, teaching, and scholarship in a digital age Web 2.0 and classroom research: What path should we take now? Educational Researcher, 38(4), 246–259.
5.      Lyon, H. &. (1996). Where wizards stay up late: The origins of the internet. New York: Simon & Schuster
6.      Ribble, M. (2014). 9 element of digital citizenship. from Digital Citizenship. (Online). Available:http://digitalcitizenship.net/Nine_Elements.html (Januari 2014)
7.      Teach Tought. (2013, Agustus 5). A Simple Acronym For Encouraging Digital Citizenship. Retrieved Januari 2014, from Teach Thought: http://www.teachthought.com/technology/a-simple-acronym-for-encouraging-digital-citizenship. (Januari 2014)
8.      Warschauer, M. (2001). Online communication. In R. Carter & D. Nunan (Eds.), The Cambridge guide to teaching English to speakers of other languages (pp. 207-212). Cambridge: Cambridge University Press. (online). Available:  http://www.skillsyouneed.com/general/what-is-communication.html#ixzz2tjf9Sz00



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang bermanfaat bagi anda atau pengguna lainnya dikemudian hari, komentar yang bersifat basa-basi sepert, thanks, semoga bermanfaat, atau hal serupa lainnya akan dihapus.