PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber
daya alam yang melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama
bertahun-tahun. Hal ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir
tidak ada tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim
tropis dengan curah hujan yang
tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di
Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam terjadi
akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang
ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa alam
yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan,
dan tanah longsor.
Peristiwa alam yang
tidak membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya
embun, dan pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan
sering terjadi di Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang
bisa dikategorikan sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir
merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa wilayah di
Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi
bencana ini. Selain disebabkan
oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia.
Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan contoh
ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa definisi peristiwa alam?
2. Apa saja peristiwa alam yang merugikan
manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan bencana alam?
4. Apa yang dimaksud dengan bencana banjir?
5. Apa yang menjadi penyebab banjir di Indonesia?
6. Apa saja dampak bencana banjir yang terjadi
di Indonesia?
7. Bagaimana cara mengatasi bencana banjir di
Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi peristiwa alam.
2. Menjelaskan peristiwa alam yang merugikan
manusia.
3. Menjelaskan pengertian bencana alam
4. Menjelaskan pengertian bencana banjir.
5. Menjelaskan penyebab banjir di Indonesia.
6. Menjelaskan dampak bencana banjir yang
terjadi di Indonesia.
7. Menjelaskan cara mengatasi bencana banjir
di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Bencana Alam
Bencana
alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor)
dan aktivitas manusia.
Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan
darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian.
Bencana
alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam.
Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi
pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan
segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat
menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian
yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam
di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang
karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan
manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya
sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
Namun
demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak
akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan
bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur
untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang
hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah
penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang
cukup.
Dalam
Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dikenal
pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.
1.
Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2.
Bencana alam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor.
3.
Bencana nonalam adalah bencana
yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara
lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
4. Bencana sosial adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas
masyarakat, dan teror.
5.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah
serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
rehabilitasi.
6.
Kegiatan pencegahan bencana
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan
dan/atau mengurangi ancaman bencana.
7. Kesiapsiagaan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian
serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
8.
Peringatan dini adalah
serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat
tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang.
9. Mitigasi adalah serangkaian upaya
untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
10.
Tanggap darurat bencana adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana
untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
11.Rehabilitasi adalah perbaikan dan
pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang
memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau
berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pascabencana.
12.Rekonstruksi adalah pembangunan
kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayahpascabencana, baik
pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan
ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
13. Ancaman bencana adalah suatu kejadian
atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana.
14.Rawan bencana adalah kondisi atau
karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial,
budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu
tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan
mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.
15.Pemulihan adalah serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena
bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan
melakukan upaya rehabilitasi.
16.
Pencegahan bencana adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko
bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang
terancam bencana.
17.
Risiko bencana adalah potensi
kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu
tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa
aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat.
18.
Bantuan darurat bencana adalah
upaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan
darurat.
19.
Status keadaan darurat bencana
adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka waktu
tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi
bencana.
20.
Pengungsi adalah orang atau
kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk
jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk bencana.
21. Korban bencana adalah orang atau
sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana.
2.2. Bencana Banjir
Banjir adalah kondisi
air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area atau tempat yang luas.
Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak terendam air
menjadi terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai atau danau
yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah
yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.
Banjir adalah bencana
akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan
air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh
orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem
aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak
pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi,
jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau,
dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
Terjadi
karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
Terjadi
karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut
pasang
Terjadi
antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
2.3. Penyebab
Terjadinya Banjir di Indonesia
Pernahkah kita
mengalami banjir? Bagaimana kita menghadapinya? Di antara kita mungkin ada yang
tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir. Atau mungkin tidak tinggal di
sekitar sungai tapi tetap mengalami banjir. Tahukah kita penyebabnya?
Secara umum, penyebab
terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Penebangan hutan secara liar tanpa
disertai reboisasi,
b) Pendangkalan sungai,
c) Pembuangan
sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong royong,
d) Pembuatan saluran air yang
tidak memenuhi syarat,
e) Pembuatan tanggul yang
kurang baik,
f) Air laut,
sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Banjir
hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir
sering terjadi terutama pada musim hujan dengan
intensitas yang sering dan lebat. Daerah
yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai.
Namun daerah yang jauh dari
sungai pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah
banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak
lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah banjir
menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah menghadapinya.
Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya yaitu:
Ø Selamatkan
barang-barang berharga
Ø Selamatkan
orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan tolong juga
orang-orang di sekitar tempat tinggal kita
Ø Pindahkan
barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat tidur, dan alat rumah
tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua rumah atau loteng.
Ø Jika
kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang penting seperti
selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan sebisanya.
2.4. Dampak bencana
banjir yang terjadi di Indonesia.
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang sangat
merugika, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang bersifat
psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Indonesia
adalah :
1.Merusak struktur
bangunan beserta isinya
2. Menyebabkan
tanah longsor.
3. Air bersih
sulit dicari,
4. Berkurangnya
pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena terisolasi oleh
banjir dan
5. Tanaman hancur
akibat terendam banjir.
6. Hilangnya
nyawa,
7. Kerusakan
bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan raya, dan
kanal.
8. Kerusakan
infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan kadang-kadang
pembangkit listrik, yang dapat mematikan
daya.
9. Kurangnya air
bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan banjir
meningkatkan risiko penyakit ditularkan
melalui air, yang dapat mencakup penyakit tifus,
giardia, cryptosporidium, kolera dan
penyakit lainnya tergantung pada lokasi banjir.
10.Kerusakan jalan dan
infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk memobilisasi
bantuan kepada mereka yang terkena dampak
atau untuk memberikan pengobatan darurat
kesehatan.
11.Banjir biasanya
menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa dijalankan dan
mencegah tanaman dari yang ditanam atau
dipanen, yang dapat menyebabkan kekurangan
makanan baik untuk manusia dan hewan
ternak.
12.Kesulitan ekonomi
akibat penurunan sementara di bidang pariwisata, membangun kembali
biaya, atau kekurangan makanan menyebabkan
kenaikan harga setelah efek banjir yang
parah. Dampak pada mereka yang terkena
dampak dapat menyebabkan kerusakan
psikologis kepada para korban, khususnya
kematian, luka-luka serius dan kehilangan harta.
2.5 Cara mengatasi
bencana banjir di Indonesia.
Ada ungkapan lebih baik
mencegah daripada mengobati. Itu merupakan ungkapan
yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah dilakukan daripada
mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam hal pencegahan
banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu:
1. Membuang sampah
pada tempatnya
2. Membersihkan
saluran air di sekitar rumah kita
3. Mengadakan
kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita
4. Mengadakan
bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
5. Menanam
pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
6. Menyediakan
lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan kata lain
tidak menembok seluruh lahan di sekitar
rumah, sebagian lagi dibiarkan berupa tanah.
7. Membuat
sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.
Namun, ketika terjadi hujan
dan air di sekitar kita semakin tinggi, lakukan hal-hal
berikut ini :
1.Bawalah dokumen
berharga dan perlengkapan pengungsian yang penting.
2.Matikan listrik,
kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
3. Segera
mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
4.Hati-hatilah saat
melewati kabel-kabel atau benda-benda yang mengandung listrik. Untuk
sementara waktu mungkin akan kesulitan air
bersih. Namun, jangan coba minum atau
mandi dengan air banjir. Kamu bisa sakit
gatal dan terkena radang.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Banjir
hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir
sering terjadi terutama pada musim hujan
dengan intensitas yang sering
dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah
sekitar arus sungai. Namun daerah yang
jauh dari sungai
pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan
sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana
banjir yang terjadi di Indonesia selama ini
tidak semata-mata disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh
perilaku manusia itu sendiri. Dengan demikian, maka seluruh lapisan masyarakat
yang ada di Indonesia serta pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana
banjir tidak semakin parah, dan pada akhirnya Indonesia bebas dari banjir.
3.2.
Saran
Bencana
banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa kerugian yang sangat
besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah hala yang mutlak yang
harus dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia guna mencegah dan
meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat bencana banjir.
Adapun
hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir adalah sebagai
berikut:
Menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
Mencegah terjadinya pendangkalan sungai,
Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di
aliran sungai
Membuat saluran air yang memadai
Membuat tanggul yang baik
DAFTAR PUSTAKA
Buku Paket IPS untuk SD Kelas 6 (BSE)
http://pengertianalam.blogspot.com/2011/01/pengertian-bencana-alam.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/#ixzz2JhTwOuwO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang bermanfaat bagi anda atau pengguna lainnya dikemudian hari, komentar yang bersifat basa-basi sepert, thanks, semoga bermanfaat, atau hal serupa lainnya akan dihapus.