BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Ilmu
pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya,
seperti bulan, bintang, dan matahari. Bahkan ingin tahu tentang dirinya
sendiri. Ilmu pengetahuan merupakan pencarian makna praktis, yaitu penjelasan
yang bisa dimanfaatkan. Penjelasan ini telah menjadi dasar ilmu pengetahuan
manusia dari zaman pra-sejarah hingga awal abad ke-20. Manusia memiliki naluri untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk visual.
Sejarah telah membuktikan bahwa manusia lebih dahulu mengenal simbol atau
gambar untuk mengomunikasikan gagasan kepada orang lain. Hal ini membuktikan
bahwa manusia merupakan makhluk yang akan lebih cepat mencerna makna melalui
rangsangan visual daripada tulisan. Penyampaian idé secara visual meliputi
animasi 2D dan animasi 3D. Bentuk informasi 2D yang statis (tidak bergerak)
disebut dengan infografik, sedangkan yang dinamis (bergerak) berbentuk animasi
teks dan gambar disebut motion graphic. Perkembangan teknologi saat ini telah
mengubah cara menyampaikan gagasan visual menjadi sangat menarik. Sebagai
contoh adalah visualisasi video iklan dengan teknik animasi.
Animasi 3D merupakan teknik yang populer untuk memvisualkan gagasan atau informasi lainya. Pada umumnya animasi 3D dibuat untuk membuat film animasi cerita. Dalam kaitannya dengan simulasi visual dalam mata pelajaran Simulasi Digital, animasi 3D difokuskan pada visualisasi objek.
Animasi 3D merupakan teknik yang populer untuk memvisualkan gagasan atau informasi lainya. Pada umumnya animasi 3D dibuat untuk membuat film animasi cerita. Dalam kaitannya dengan simulasi visual dalam mata pelajaran Simulasi Digital, animasi 3D difokuskan pada visualisasi objek.
Konsep visual 3D berfungsi sebagai media untuk
mengomunikasikan gagasan atau konsep dalam bentuk simulasi dalam format
digital. Bentuk konsep visual biasa kita
temukan pada iklan, presentasi produk, dan visual guide (“aturan pakai”). Peran
konsep visual ini sangat membantu memperjelas pemahaman penerima informasi.
Pada penerapan visual guide biasa ditemukan dalam pembuatan tutorial atau
proses kerja suatu alat dan bagaimana penggunaan serta perawatannya. Kemajuan
teknologi grafik animasi 3D atau yang biasa disebut dengan visualisasi 3D (3D
visualization) mendukung tampilan untuk menjelaskan
suatu kejadian atau proses secara lebih nyata dan rinci. Era
digital saat ini menuntut konten yang lebih dari hanya sekadar sebuah teks dan
gambar grafik 2D. Hal ini didukung oleh software pembuat animasi 3D yang sangat
beragam. Perangkat elektronik sudah mampu membaca bahan ajar digital seperti
ebook dengan ekstensi format file epub (electronic publication) yang di
dalamnya tidak hanya teks dan gambar melainkan juga mampu membaca format video.
Dalam hal ini, simulasi visual 3D dapat melengkapi konten pembelajaran menjadi
lebih menarik.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian visualisasi konsep ?
2.
Apa saja ciri-ciri presentasi video
?
3.
Bagaimana menangkap gambar dengan
kamera handycam ?
4.
Apa saja istilah ukuran gambar ?
5. Bagaimana
menggerakan kamera ?
6. Bagaimana
mengatur tata cahaya dan tata suara ?
7. Bagaimana menggunakan aplikasi editing video ?
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan karya tulis ini yaitu untuk memenuhi tugas mata pelajaran Simulasi
Digital pada SMK 02 Arga Makmur dalam bentuk sebuah Makalah dan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan para pembaca, masyarakat pada umumnya dan kalangan siswa
khususnya agar mengetahui tentang visualisasi konsep.
1.4.
Ruang lingkup
Karena
keterbatasan waktu dan banyaknya tugas kuliah yang ada maka ruang lingkup
makalah ini sangat singkat dan terbatas serta pembahasannya pun hanya seputar visualisasi
konsep.
1.5.
Metode penulisan
Dari
beberapa metode penulisan yang ada, penyusunan makalah ini penulis menggunakan
metode kepustakaan di mana selain mendapatkan materi makalahnya dari buku-buku
mengenai visualisasi konsep, penulis juga menggunakan media internet untuk
mendukung data-data yang sudah ada, mengingat keterbatasan waktu maka melalui
internet data mudah didapatkan dan cepat serta efisien.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Visualisasi Konsep
Visualisasi
konsep adalah suatu media dalam pembuatan video,gambar, atau animasi dalam bentuk
informasi untuk memecahkan suatu masalah. Penyampaian ide secara visual dibagi
menjadi dua yaitu 2 Dimensi dan 3 Dimensi. Pembelajaran presentasi video
merupakan upaya pembekalan keterampilan bagi Anda untuk dapat mengomunikasikan
gagasan melalui bentuk
video.
Pada dasarnya presentasi video terdiri atas kegiatan pembelajaran :
Pada dasarnya presentasi video terdiri atas kegiatan pembelajaran :
1. Video proses
yang pengambilan gambarnya dilakukan dengan kamera video, baik yang terpasang
pada telpon genggam dan perangkat gaget lainnya, maupun pada kamera khusus
untuk perekaman video, termasuk camcorder.
2. Screen
recording adalah pengambilan gambar dari layar komputer dengan menggunakan
aplikasi rekam layar dan dapat ditambahkan penggunaan lensa yang terpasang pada
laptop atau webcam yang sengaja dipasang untuk perekaman gambar.
Pada awalnya
dulu gerakan hanya dapat ditangkap dan diujudkan kembali melalui pemutaran pita
celluloid yang kita sebut film. Film yang pertama hanya berisi gambar bergerak
tanpa suara. Dalam perkembangannya filmdapat juga menampung suara. Pita celluloid
digantikan dengan pita magnetic yang mampu merekam gerakan dan suara.
Perkembangan terakhir yang terjadi adalah penggantian pita magnetik dengan
rekaman data digital.
Rekaman gerak
dan suara dalam bentuk data digital dapat dilakukan dengan mudah dan murah
karena semakin berkembangnya perangkat jinjing (gadget) yang dilengkapi dengan
lensa.
1. Pengertian Presentasi Video
Presentasi
video adalah video untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, yang digunakan
untuk memperkenalkan produk atau cara kerja yang dibuat melalui proses
merekam gambar dan suara, menata urutan dan menyambung atau memotong gambar dan
menyatukannya menjadi kesatuan yang utuh.
2. Fungsi Presentasi Video
Presentasi video berfungsi sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melalui penyajian suatu produk yang telah dihasilkan. Sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, presentasi video harus mengemukakan keunggulan ide atau gagasan yang akan disampaikan. Ide atau gagasan merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Gagasan atau konsep pada presentasi video, harus dan lebih bagus menggunakan ide yang asli, benar, bermanfaat. Asli, artinya gagasan atau konsep bukan hasil pemikiran orang lain, hasil kreativitas sendiri, bukan plagiasi. Tidak menyalahi kaidah keilmuan, tidak bertentangan dengan norma atau aturn. Bermanfaat, artinya menjadi
Presentasi video berfungsi sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melalui penyajian suatu produk yang telah dihasilkan. Sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, presentasi video harus mengemukakan keunggulan ide atau gagasan yang akan disampaikan. Ide atau gagasan merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Gagasan atau konsep pada presentasi video, harus dan lebih bagus menggunakan ide yang asli, benar, bermanfaat. Asli, artinya gagasan atau konsep bukan hasil pemikiran orang lain, hasil kreativitas sendiri, bukan plagiasi. Tidak menyalahi kaidah keilmuan, tidak bertentangan dengan norma atau aturn. Bermanfaat, artinya menjadi
solusi bagi banyak orang.
3. Jenis Video
Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat
diperuntukan :
a. Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
b. Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.
c. Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
d. Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan
a. Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
b. Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.
c. Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
d. Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan
dapat
dimainkan ulang.
e. Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan
2.2.Ciri-ciri Presentasi Video
e. Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan
2.2.Ciri-ciri Presentasi Video
Salah
satu tujuan presentasi video adalah membantu mengomunikasikan gagasan atau
konsep melalui video, sebagai media dengar-pandang (audio- visual). Gagasan
berbentuk produk benda jadi atau konsep dalam bentuk pelayanan cara kerja akan
menjadi lebih mudah
Dengan demikian ciri-ciri presentasi video adalah :
Dengan demikian ciri-ciri presentasi video adalah :
o
mengomunikasikan ide.
o
menunjukkan solusi.
o
mengomunikasikan produk dan jasa.
o
menunjukkan cara kerja.
Presentasi
video seyogyanya mudah dibuat, bersifat spontan, dan mengakomodasi ide pembuat.
Alat yang digunakan adalah alat yang tersedia dan terjangkau.
Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan
Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan
memperhatikan hal-hal berikut :
1. Tidak terpaku pada teknik pengambilan gambar yang rumit;
2. Teknik pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi;
1. Tidak terpaku pada teknik pengambilan gambar yang rumit;
2. Teknik pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi;
3.
Pencetus ide harus terlibat dalam proses, dapat berlaku sebagai sutradara
ataupun pemain
bahkan sebagai editor.
Hal yang harus diperhatikan pada pembuatan presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
Hal yang harus diperhatikan pada pembuatan presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
1. Alur
presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya),
2. Menggunakan
urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan
(explanatory) dengan titik berat pada urutan deskriptif.
3.
Urutan terjaga kontinuitasnya.
4. Narasi hanya
mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan.
Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar.
Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci
harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
5. Dapat
menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan
Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan
gambar yang
jelas, back sound yang sesuai.
2.3.
Menangkap Gambar Dengan
Kamera Handycam
Teknik
pengambilan gambar, dan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan gambar. :
1) Teknik
memegang kamera video.
Peganglah
kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan
mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi
kamera tidak bergoyang. Dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut
pengambilan yang diinginkan atau gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar
tetap stabil.
2) Zoom.
Hindarkan penggunaan teknik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan zoom out kamerawan terlebih dahulu harus
Hindarkan penggunaan teknik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan zoom out kamerawan terlebih dahulu harus
memastikan angel terakhir dari angel zoom
tersebut.
3) Peraturan 5 detik.
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurang – kurangnya dalam 5 detik. Ini akan memudahkan editor untuk mengambil potongan- potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit. Rekam subyek Anda selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurang – kurangnya dalam 5 detik. Ini akan memudahkan editor untuk mengambil potongan- potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit. Rekam subyek Anda selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
4) Fokus, Exposure and keseimbangan cerah putih
(White Balance).
Hal pertama
yang harus dilakukan kamerawan sebelum mengambil gambar adalah menyesuaikan
“mata” kamera pada setiap kali pindah lokasi untuk pengambilan gambar. Periksa
selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan
selalu pada jarak ideal ke objek yang Anda inginkan untuk direkam. Setiap kali
kamerawan mengubah lokasi pengambilan gambar maka kondisi cahaya pasti juga
akan berubah, maka kamerawan perlu menyesuaikan keseimbangan warna putih pada
kamera. Proses ini disebut
dengan mengatur keseimbangan cerah putih (white
balance) kamera.
5) Tanggal dan Waktu.
Jangan pernah
memasang tanda tanggal dan waktu pada layar yang terekam, ini akan membuat
video sama sekali tidak dapat digunakan. Penulisan tanggal dan waktu pada layar
tidak membuktikan bahwa video ini diambil pada saat yang tertulis di layar,
karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin
pengambilan video tersebut pada tahun 1950,bisa saja setiap orang mengubah
tanggal dan waktu tersebut.
Namun, sebaiknya Anda selalu merekam suara Anda pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi Anda merekam gambar. Cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan gambar
Namun, sebaiknya Anda selalu merekam suara Anda pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi Anda merekam gambar. Cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan gambar
6) Gambarpengisi (Cutaways).
Bila Anda
merekam sebuah objek, kegiatan ataupun wawancara Anda perlu mengambil gambar
yang lain. Sebagai contoh, bila Anda merekam sebuah wawancara Anda perlu untuk
merekam juga kantor orang yang Anda wawancarai atau sesuatu yang lain untuk
memberikan penjelasan tambahan bagi video wawancara Anda. Contoh lain, bila
Anda membuat video tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan tempat
mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakkan habitatnya, bila ada Ini
akan membuat sebuah video lebih informatif.
7) Menangkap Gambar Dengan Telepon Genggam (Handphone).
7) Menangkap Gambar Dengan Telepon Genggam (Handphone).
Mengabadikan
gambar saat ini semakin mudah, apalagi dengan banyaknya telepon genggam
(Handphone) yang dilengkapi fasilitas untuk merekam video. Berikut adalah tips
menangkap
gambar dengan menggunakan Handphone :
1) Lebih dekat ke obyek.
Ponsel kamera
yang beredar kebanyakan tidak dibekali dengan lensa zoom yang maksimal,
jadi pastikan Anda mendekati objek yang akan
direkam.
2) Hati-hati dengan cahaya
Cobalah untuk
mengambil gambar dalam kondisi penerangan yang cukup. Saat merekam di bawah
terpaan sinar matahari, obyek jangan membelakangi datangnya cahaya, karena
obyek
akan menjadi gelap. Sebaiknya obyek menghadap
sumber cahaya.
3) Keseimbangan
Jaga
keseimbangan, usahakan tangan Anda jangan sampai bergoyang saat merekam. Ini
untuk menjaga agar gambar yang dihasilkan stabil,
tidak goyang.
4) Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri
ke objek dengan cara menggeser posisi Anda, bukan dengan digital zoom.
Penggunaan digital zoom bisa membuat kualitas
gambar berkurang.
2.4. Istilah Ukuran Gambar.
o
Establishing
Shot : shot
pembuka dari suatu adegan yang memperlihatkan tempat dan waktu adegan itu
berlangsung.
o
Extreme Long Shot (ELS) : gambar diambil dari jarak sangat
jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan
demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
o
Very Long Shot (VLS) : menunjukkan subjek yang berada di
tengah lingkungan sekitarnya. Dalam ukuran VLS ini, lingkungan di sekitar objek
lebih dominan. VLS akan menampilkan panorama yang
akan memenuhi layar
o
LongShoot
(LS) : pengambilan secara
keseluruhan tubuh dari kepala sampai kaki. Gambar diambil dari jarak
jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
o
Full
Shot (FS) : pengambilan gambar
objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
o
Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang
wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat.
Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
o
Wide
Angle (sudut lebar) : ukuran pengambilan
gambar yang memasukkan keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan
memberikan pandangan atas
keseluruhan keadaan.
o
Mid
Shot (MS) :
menunjukkan mulai bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MS berfungsi
untuk menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.
o
Medium
Close Up (MCU) : menunjukkan mulai bagian kepala
sampai bahu. Ini merupakan standar pengambilan gambar dalam wawancara.
o
Close
Up (CU) : gambar diambil dari
jarak dekat. Dalam merekam suatu gambar subjek yang tengah melakukan
aksi, maka CU berfungsi untuk
memfokuskan sebuah aksi yang tengah dilakukan. Hanya sebagian dari objek yang
terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu,baru.
o
Extreme
Close Up (ECU) : pengambilan gambar yang terlihat
sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
2.5. Gerakan Kamera
Gerakan kamera akan menghasilkan
gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah
sebagai berikut :
a) PAN atau PANNING, yaitu pergerakan
kamera secara horizontal, yaitu gerakan kamera
dari kiri ke kanan (PAN KANAN) atau
dari kanan ke kiri (PAN KIRI).
b) TILT atau TILTING,
yaitu pergerakan kamera secara vertikal gerakan kamera dari bawah ke atas
c) TRACK IN, yaitu teknik pengambilan gambar
yang dimulai dengan cara menggerakan kamera mendekati objek
d) TRACK OUT, yaitu teknik pengambilan gambar
yang dimulai dengan cara menggerakan kamera menjauhi objek
2.6. Tata Cahaya Dan Tata Suara
a. Tata Cahaya
Satu hal yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan gambar adalah tata cahaya. tata cahaya dibuat sesederhana
mungkin selama pengambilan gambar, objek harus menghadap sumber cahaya utama.
Disarankan dengan membuat sumber cahaya melalui 3 titik.
Teknik tata cahaya tiga titik (Three Point Lighting) adalah metode standar yang
digunakan dalam media visual seperti video, film dan fotografi. Ini adalah
sistem yang sederhana namun serbaguna yang menjadi dasar tata cahaya :
a)
Key
Light
b)
Key
light adalah
penyinaran terarah yang utama (main source) yang mengenai/jatuh pada suatu
objek. Key light menghasilkan bayangan yang kuat, memberikan tekanan pada segi
yang menarik dari objek dan membentuk dimensi.
c)
Fill
Light
Ini adalah cahaya sekunder yang
digunakan untuk mengatur bayangan agar tidak terlalu keras atau lembut yang
diciptakan oleh key light. Mengisi
biasanya akan lebih lembut dan setengah daya dari key light.
Untuk mencapai hal ini, Anda bisa memindahkan cahaya lebih jauh atau Anda
mungkin juga ingin mengatur cahaya pengisi lebih banyak dari lampu kunci/utama.
d)
Back
Light
Back light adalah penyinaran dari
belakang subjek (berlawanan arah kamera) diatur
sehingga jatuh
mengenai kepala dan bahu dari subjek. Penyinaran ini membentuk garis
tepi dari bentuk
subjek sehingga member kesan memisahka subjek dengan latar belakang
b. Tata Suara
Tata suara adalah bagian penting
dari sebuah produk video, untuk melengkapi sebuah penjelasan sebuah cerita.
Voice over adalah narasi tambahan
yang berupa suara manusia yang membacakan sebuah cerita/narasi yang berkaitan
dengan video yang dibuat. Hal yang harus diperhatikan dalam voice over adalah
pemilihan voice over talent atau orang yang
mengisi/menyuarakan voice over. Hal ini penting karena ini
berpengaruh terhadap proses selanjutnya Dalam praktiknya, voice overmenggunakan
perangkat perekam suara yang sudah cocok dengan komputer, misalnya microphone komputer
itu sendiri. Kemudian setelah proses perekaman suara narrator/voice
over talent, dilanjutkan dengan editing suara hasil rekaman tersebut,
misalnya dengan pembersihan noise, menaikkan gain dan lain-lain
sehingga suara bagus dan siap untuk digabungkan dengan gambar
Hal hal yang perlu diperhatikan
dalam perekaman suara :
1. Pastikan peralatan perekaman suara
dalam kondisi baik /tidak rusak yang dapat mengasilkan gangguan suara (noise).
2. Pastikan indikator level audio pada
kamera bekerja.
3. Jangan melakukan aktifitas yang
tidak perlu yang dapat menyebabkan suara, hingga menggangu proses perekaman
2.7. Menggunakan Aplikasi Editing Video
Setelah anda mengambil video maka langkah yang harus anda lakukan yakni mengedit dan menggabungkan video tersebut menggunakan aplikasi editing video. BAnyak sekali aplikasi editing video yang telah beredar diantaranya : Adobe Premiere Pro, Ulead Video Studio, Corel Video Studio, dan aplikasi editing video bawaan dari windows yakni Windows Movie Maker. Pada kesempatan ini kita akan menggunakan salah satu aplikasi editing yang cukup mudah digunakan yakni windows movie maker.
Editing video merupakan proses menyusun dan menata hasil rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasakan naskah. Pekerjaan editing meliputi capturing/importing, pemotongan, penggabungan,penyisipan gambar, transisi dan gambar pendukung lainnya serta
pemaduan suara.
Capturing/Importing
Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang
Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang
dapat dibaca oleh perangkat editing.
Berikut ini adalah panduan penggunaan Windows Movie Maker versi Windows 7 :
Berikut ini adalah panduan penggunaan Windows Movie Maker versi Windows 7 :
1.
Memotong Video Menggunakan Fitur Split
Drag garis hitam di tempat manapun yang Anda inginkan untuk memotong video. Pilih menu edit lalu klik tombol “Pecah” (Split).
Drag garis hitam di tempat manapun yang Anda inginkan untuk memotong video. Pilih menu edit lalu klik tombol “Pecah” (Split).
2.
Menambahkan Transisi Video
3.
Pilih potongan video yang akan diberi transisi. Klik menu
Animasi (Animations), pilih salah satu jenis transisi yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan.
4.
Menambahkan Judul dan Daftar nama/credit tittle
Pilih menuBeranda (Home) , klik tombol Judul (Title )untuk memberikan Judul, Klik Daftar nama (Credits)maka akan berisi pilihan submenu (drop down) yang meliputi Daftar nama (Credits), Sutradara (Director), Dibintangi (Staring), Lokasi (Location).
Maka akan muncul Layar hitam dengan kotak teks, kemudian klik dalam kotak tersebut dan tuliskan Judul video atau Daftar nama.
Pilih menuBeranda (Home) , klik tombol Judul (Title )untuk memberikan Judul, Klik Daftar nama (Credits)maka akan berisi pilihan submenu (drop down) yang meliputi Daftar nama (Credits), Sutradara (Director), Dibintangi (Staring), Lokasi (Location).
Maka akan muncul Layar hitam dengan kotak teks, kemudian klik dalam kotak tersebut dan tuliskan Judul video atau Daftar nama.
5.
Sesuaikan dengan judul, daftar nama, lokasi, pemeran.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
1. Manusia merupakan makhluk visual yang akan lebih cepat
mencerna makna melalui visual daripada tulisan.
2. Visualisasi statis adalah visualisasi tak bergerak bentuk
visual ini biasanya untuk infografis seperti poster, pamflet, dan flyer.
3. Visualisasi dinamis adalah visualisasi berbentuk animasi 2D
yang biasa disebut motion graphic dan presentasi video visualisasi ini terdapat
pada web, videotron, dan iklan televisi.
4. Visualisasi 3D adalah visualisasi animasi dengan menggunakan
perangkat lunak pengolah animasi 3D, secara tampilan visual lebih realis dan
dapat diberikan cerita sesuai dengan tiruan benda nyata. Visualisasi 3D
biasanya berupa animasi yang menceritakan proses kerja.
5. Presentasi Video adalah bentuk dari komunikasi gagasan
melalui bentuk video.
6. Simulasi Visual adalah visualisasi 3D (3D visualization) atau
video animasi 3D yang mewujudkan gagasan secara visual untuk memecahkan suatu
masalah yang sesuai dengan kebutuhan pengguna/pemesan.
3.2.
Saran.
Bagi
siswa penerus bangsa marilah kita banyak-banyak belajar terutama dalam belajar Simulasi
Digital tentang
Visualisasi Konsep. Karena apabila
kita banyak belajar kita bisa tahu bagaimana cara berbuat sesuatu. Oleh karena
itu marilah kita semangat belajar dalam kehidupan kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://afifarplsmkn1bangil.blogspot.co.id/2016/11/visualisasi-konsep-simulasi-digital.html
2.
http://www.gurutik.com/2014/12/presentasi-video-simulasi-digital.html.
3.
http://niaanggita1606.blogspot.com/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html.
4.
http://simulasidigital.seamolec.org.
5.
http://anisadepe.blogspot.com/2014/02/simulasi-digital-kelas-x.html.
6.
http://natashadevinaputri.blogspot.com/2014/12/materi-pelajaran-simulasi-digital-smk.html.
Daptar pustaka ya emang harus gitu ya
BalasHapus