Breaking

Kamis, 21 Mei 2020

MAKALAH AKHLAK REMAJA

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi modern telah membuka era baru dalam perkembangan budaya, serta cara berfikir umat manusia, yang dikenal dengan era globlisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak dan hubungan  serta komunikasi antar bangsa dan budaya umat manusia. Dunia tanpak sebagai satu kesatuan  sistem yang saling memiliki ketergantungan antar satu dengan yang lainnya.
Dalam suasana semacam itu tetntunya umat manusia membutuhkan adanya aturan-aturan, nilai-nilai, dan norma-norma serta pedoman dan pegangan hidup yang diterima oleh bangsa. Hal ini diperlukan demi terciptanya kehidupan yang aman dan damai diantara manusia sehingga terbentuk saling tolong menolong dalam mewujudkan ahhlak terpuji terutama bagi para remaja dalam pergaulan sehari-hari.

B.       Rumusan masalah
Adapun rumusan-rumusan masalah  yang kami ambil adalah :
1.         Pengertian ahlak terpuji dan pentingnya ahlak terpuji dalam pergaulan remaja.
2.         Contoh perilaku akhlak terpuji dan tercela dalam pergaulan remaja.
3.         Cara menanggulangi kenakalan remaja.

C.      Tujuan
Dari rumusan-rumusan masalah diatas dapat kami simpulkan tujuan dari pembahasan kami ini adalah agar mampu melaksanakan ahlak yang tepuji sebagaimana tugas Nabi Muhammad SAW, yaitu untuk menyempurnakan ahlak, terutama kami sebagai pembuat dari makalah ini dan orang lain.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan baik manusia yang sesuai dengan ajaran Islam. Akhlak terpuji disebut juga akhlak karimah. Akhlak ini sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan terutama dalam kehidupan remaja, banyaknya remaja saat ini terpengaruh dengan budaya asing yang kadangkala tidak cocok dengan ajaran Islam, bahkan lebih menonjolkan budaya asing salah ketimbang budaya Islam yang benar. Contoh dalam berpakaian remaja cenderung meniru pakaian barat, baik model atau polanya, begitu pula dalam berbicara dengan orang tua yang justru tidak memperlihatkan tata krama berbicara dengan orang tua.
Jika saat ini diajak mereka untuk membicarakan akhlak karimah, justru jawaban yang didapatkan adalah, “itu sudah kuno, ketinggalan zaman, padahal kalau mereka mau menyadari kuno atau tidaknya seseorang, mulia atau hinanya, terletak pada baik dan buruk menurut penilaian Allah (Al-Quran dan Sunnah). Dalam hal ini kita kutip pendapat seorang ulama besar dan sekaligus politikus, K.H.M. Isa Ansyori mengatakan “Akhlak karimah itu ibarat pakaian menutup aurat, orang yang tidak memiliki akhlak karimah, tak ubahnya seperti orang gila yang berkeliaran dipinggir jalan tanpa pakaian sedikitpun”. Hal ini diperkuat lagi oleh sebuah syair yang dikemukakan oleh Ahmad Syauki Bek yang artinya : Sesungguhnya sebuah bangsa akan bagus, kalau penghuni bangsa itu berakhlak karimah (mulia), dan bangsa akan hancur kalau penghuninya tidak lagi mempunyai akhlak.

B.       Pentingnya Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Banyak defenisi yang dikemukan orang tentang masa remaja, diantaranya: “masa remaja adalah masa perkembangan menuju kematangan jasmani, sikap, pikiran dan emosional”. Defenis lain adalah Masa terjadinya berbagai pembentukan pada anak, baik berupa perubahan jasmani, fikiran, kedewasaan maupun sosial.
Masa remaja adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah, sehingga masa remaja itu sangat sensitif, maksudnya adalah masa yang penuh dengan dinamika, serba  ingin tahu, ingin mencoba dan menyukai tantangan, walaupun terkadang bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya pergaulan terlalu bebas, berpakaian “you can see” (kamu dapat lihat).
Perubahan perilaku remaja dapat dipengaruhi oleh lingkungan dimana tempat remaja itu bergaul, Lingkungan yang sangat mempengaruhi karakter remaja adalah teman sepergaualan, jika remaja itu bergaul dengan teman yang baik (memiliki akhlak karimah), maka karakternya akan menjadi baik begitu pula sebaliknya.
Dewasa ini banyak remaja yang terpengaruh oleh budaya barat yang mereka anggap lebih maju  dan modern sehingga para remaja tidak mengindahkan lagi norma-norma agama dalam kehidupannya. Oleh karena itu akhlak terpuji sangat perlu ditanamkan dalam pergaulan remaja-remaja yang berkarakter sesuai dengan ajaran agama (akhlakul karimah).

C.      Contoh Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
1.         Contoh Ta’aruf dan Tafahum
Ahmad sedang susah dalam menghadapi persoalan hidupnya, ia kesulitan dengan biayasekolahnya, kebetulan orang tuanya miskin, mau bekerja canggung karena tidak memiliki bekal ilmu yang memadai, tapi ia mempunyai teman yang kaya dan baik hati, teman tersebut mengetahui kondisi Ahmad ia memberi kesempatan kepada Ahmad untuk bekerja di sore hari setelah pulang sekolah di perusahaan ayahnya, dengan demikian ia dapat membantu mengatasi persoalan hidup yang dihadapi Ahmad.

2.         Contoh Ta’awun dan Tasamuh
Adapun contoh tolong-menolong dalam kebaikan adalah :
a.         Meringankan beban hidup, menutupi aib, dan memberikan bantuan kepada seseorang, seperti Hadis Nabi berikut ini yang artinya : Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia maka Allah akan melapangkannya dari kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan suatu penderitaan seseorang maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu memberi pertolongankepada seseorang selama orang tersebut suka menolong saudaranya (HR. Abu Daud).
b.        Mengunjungi saudaranya pada saat dia sakit, seperti Hadis Nabi berikut ini yang artinya : Hak muslim atas muslim lainnya ada lima macam, menjawab salam, mengunjungi orang yang sakit, mengiringi jenazah kekuburnya, memenuhi undangan dan mendoakan ornag yang bersin (HR. Bukhari).

Adapun contoh Tasamuh dalam kehidupan sehari-hari adalah :
a.         Tidak mengganggu ketenangan tetangga, Sabda Rasul yang artinya : Demi Allah tidak beriman seorang kamu 3X ditanya Rasulullah Siapa yangg tidak beriman itu ya Rasulullah ? Rasul bersabda Orang yang tidak aman tetangga karena gangguannya. (HR. Bukhari).
b.        Tidak melarang tetangga yang ingin menanam  pohon di batas kebunnya,Hadis`Nabi yang artinya : Jangan kamu melarang tetangga menanam tanaman di kebunnya (HR.Bukhari).Menyukai sesuatu buat tetangganya sebagaimana ia menyukai buat dirinya sendiri. Hadis Nabi yang artinya : Demi zat yang aku berada dalam kekuasaan-Nya Tidaklah seorang beriman sehingga ia menyukai tetangganya sebagaimana ia menyukai dirinya sendiri. (HR Muslim).

3.         Contoh Jujur dan Adil
a.         Jika diminta untuk jadi saksi dalam suatu perkara kita harus mengatakan apa adanya/yang sebenarnya
b.        Tidak berlaku curang hanya karena didorong rasa benci dan tidak senang kepada orang tersebut.
4.         Contoh Amanah dan Menempati Janji
Menempati janji berarti berbuat sesuatu sesuai dengan janji yang telah diucapkan, orang yang tidak menempati janji disebut ingkar janji. Oleh sebab itu jika berjanji dengan orang lain tentang sesuatu maka hendaklah ditepati, karena berjanji dengan orang lain pada hakikatnyaadalah juga berjanji kepada Allah SWT.

D.      Bentuk Perilaku Negatif dalam Pergaulan Remaja yang Tidak Sesuai dengan Ajaran Islam
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Adanya interaksi antara individu yang satu dengan lainnya, yang kadangkala sering kita jumpai adanya hubungan yang bersifat positif dan negatif. Ada beberapa perilaku individu dalam pergaulan remaja yang mengakibatkan nilai negatif dalam masyarakat, antara lain adalah :

1.         Ghibah (gunjing)
Ghibah atau gunjing merupakan perilaku negatif dan dilarang dalam Islam karena perbuatan itu menimbulkan hal-hal yang tidak baik (banyak menimbulkan kerugian).

2.         Namimah (memfitnah)
Namimah merupakan perbuatan yang juga dilarang agama Islam karena akan banyak mendatangkan dampak negatif yang tidak kita harapkan.

3.         Perkelahian (adu fisik)
Perkelahian atau kontak fisik dan adu otot antara satu dengan lainnya juga merupakan bagian dari bentuk negatif dalam pergaulan remaja yang sangat dilarang oleh agama.
Akibat nergatif dari pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan ajaran Islam sebetulnya amat banyak, tetapi disini kita Cuma akan menguraikan dalam beberapa contoh saja, dinataranya adalah; Ghibah, Namimah, dan Perkelahian.
Hal itu terjadi banyak dipengaruhi oleh berbagai tayangan televisi (infotaiment) yang mengupas tuntas tentang seluk beluk kehidupan seseorang, baik dari segi baiknya mapun dari segi buruknya. Akibat negatif dari pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang kita maksudkan di atas adalah sebagai berikut :

1.         Ghibah
Ghibah dalam Islam sangat dilarang, karena dampak yang ditimbulkannya amat merugikan, disamping menimbulkan sakit hati, bahkan dapat menghancurkan tali persaudaraan sebagaimana firman Allah dalam surat al-Hujurat : 12
يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ رَّحِيمٞ ١٢
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Dalam tersebut di atas Allah menggambarkan perilaku ghibah dengan resiko memakan daging saudaranya yang sudah mati, tentu kita akan merasa jijik, justru itu janganlah kita menggunjing atau menggosip tentang orang lain, karena perbuatan itu adalah dosa.

2.         Namimah
Namimah yang lebih dikenal dengan menfitnah merupakan perbuatan yang berdampak negatif, akibat perbuatan ini tali silaturrahim dapat putus dan hancur, keluarga yang harmonis bisa jadi berantakan, sebab orang yang melakukan perbuatan namimah ini memiliki tujuan tertentu seperti ingin menghancurkan dan mencerai beraikan hubungan silaturrahim baik secara individu maupun kelompok.
Orang yang suka menfitnah biasanya memiliki sifat tidak senang melihat orang lain sukses, memiliki rasa iri hati dan merasa senang jika orang lain menderita atau gagal. Banyak kasus fitnah yang terjadi di masyarakat, rumah, sekolah dan lingkungan dimana kita berada. Untuk itu kita harus berhati-hati dengan khabar atau informasi yang disampaikan orang lain. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, sebaiknya kita waspada dengan jalan mengecek kebenaran kabar atau informasi tersebut, Allah SWT berfirman dalam surat al-Hujurat : 6
يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٖ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَٰلَةٖ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَٰدِمِينَ ٦
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Selain menghancurkan pergaulan, hubungan baik dan silaturrahim, orang yang suka menfitnah akan berdosa serta tidak akan masuk sorga, Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Diriwayatkan oleh Hudzaifah  r.a. Aku pernah mendengar Nabi SAW besabda : seorang qattat (orang yang mengadu domba orang lain agar tercipta perselisihan atau pertikaian diantara mereka) tidak akan masuk sorga (HR. Bukhari).
  
3.         Perkelahian
Dalam pergaulan sehari-hari kita sering melihat peristiwa perkelahian, bahkan pernah mengalami peristiwa tersebut. Perkelahian biasanya dipicu oleh kata-kata yang saling menghina atau merendahkan kemudian terjadilah perang mulut, saling mencaci. Hal itu berakhir pada kontak fisik dengan tindakan saling pukul.
Yang menyebabkan terjadinya perkelahian diantaranya; salah paham, merasa tersinggung atau terhina, atau mungkin merasa jagoan diantara teman yang lain. Perbuatan ini mengakibatkan rusaknya hubunga persahabatan, hubungan keluarga atau hubungan antar kelonpok.
Dampak lain  dari perkelahian adalah timbulnya rasa dendam, jika tidak segera berdamai maka masalahnya akan berlarut-larut dan berujung pada perkelahian yang lebih besar, seperti tawuran antar kelompok bahkan antar warga, dan lain sebagainya. Sebaiknya hal ini jangan sampai terjadi, sebab kalau terjadi, dapat kita bayangkan yang menang tidak dapat apa-apa, yang kalah apalagi.
Pribahasa mengatakan “kalah jadi abu, menang jadi arang” artinya siapa saja yang menang atau yang kalah keduanya tetap merugi, karena sudah terbakar nafsu amarah. Oleh karena itu jika ada teman atau saudara kita yang berselisih maka hendaklah kita cepat-cepat mendamaikan diantara keduanya sesuai dengan ayat 10 surat al-Hujurat yang berbunyi:
إِنَّمَاٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ١٠
Artinya : Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

E.       Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja
Masalah kenakalan remaja telah di tetapkan sebagai salah satu masalah nasional yang harus di tanggulangi maka sesungguhnya upaya penanggulangan telah dilaksanakan dengan menggunakan pola koordinasi antar instansi terkait, orang tua,  masyarakat, sekolah, dan remaja itu sendiri. Penanggulangannya meliputi tiga pola oprasional yaitu:
1.         Pola preventif (pencegahan), melalui penyuluhan, penerangan, pengawasan dan pengendalian, seminar, diskusi, sarasehan, tatap muka, kegiatan olah raga, seni dan keagamaan/ kerohaniahan dan sebagainya.
2.         Pola represif  (penindakan), melalui proses pendidikan dan proses peradilan hukum yang berlaku terutama bagi para pelaku kenakalan remaja yang melanggar KUHP dan perundang-undangan lainnya.
3.         Pola pembinaan khusus atau perawatan dan rehabilitasi terutama ditujukan kepada korban penyalahgunaan narkotika, obat dan alkohol.
Hasil upaya penanggulangan pada dasarnya telah dapat dicapai dalam arti kenakalan remaja masih dalam batas terkendali, dan menginjak usia pemuda. Para remaja yang pernah terlibat kenakalan sebagian dapat menembus “topan dan badai” masa remaja menjadi calon generasi penerus. Namun demikian, seperti diuraikan dimuka bahwa setiap generasi akan menghadapi terus masalah remaja ini, karena seperti gelombang laut (suatu gelombang telah lewat ditelan masa, datang gelombang baru mengisi masa kini dan esok hari membawa permasalahan tersendiri sesuai dengan perkembangan masa kini, dan ini harus dihadapi dan ditanggulangi.
Kebijakan menangani masalah kenakalan remaja (Juvenile Delinquencyi) diadakan dalam totalitas anasir sedini mungkin. Dari sudut pandang ilmu hukum diproyeksikan sangat dini. Hal ini nampak jelas untuk menentukan hukum formal dan materiil menjadi gabungan komplementer yang berupaya untuk menempatkan posisi menguntungkan bagi semua pihak yang menjadi cakupan semesta yang utuh baik pemerintah, masyarakat, orang tua maupun pelaku sendiri.


BAB III
KESIMPULAN

 Kesimpulan dari pembahasa diatas adalah:
1.        Ahlak adalah perbuatan terpuji yang dapan menjadikan insan yang bertakwa kepada Allah SWT;
2.        Mengembangkan suatu bangsa;
3.        Mengeratkan silaturahmi.

Karna Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam diutuskan kepada manusia untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana yang dinyatakan dalam hadisNya. Dengan akhlak Rasulullah memenuhi kewajiban dan menunaikan amanah, menyeru manusia kepada tauhid dan dengan akhlak jualah baginda menghadapi musuh di medan perang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang bermanfaat bagi anda atau pengguna lainnya dikemudian hari, komentar yang bersifat basa-basi sepert, thanks, semoga bermanfaat, atau hal serupa lainnya akan dihapus.