BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pesatnya perkembangan dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan tehnologi modern telah membuka era baru dalam perkembangan
budaya, serta cara berfikir umat manusia, yang dikenal dengan era globlisasi.
Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak dan hubungan serta komunikasi antar bangsa dan budaya umat
manusia. Dunia tanpak sebagai satu kesatuan
sistem yang saling memiliki ketergantungan antar satu dengan yang
lainnya.
Dalam suasana semacam itu tetntunya
umat manusia membutuhkan adanya aturan-aturan, nilai-nilai, dan norma-norma
serta pedoman dan pegangan hidup yang diterima oleh bangsa. Hal ini diperlukan
demi terciptanya kehidupan yang aman dan damai diantara manusia sehingga
terbentuk saling tolong menolong dalam mewujudkan ahhlak terpuji terutama bagi
para remaja dalam pergaulan sehari-hari.
B.
Rumusan
masalah
Adapun rumusan-rumusan masalah yang kami ambil adalah :
1.
Pengertian ahlak
terpuji dan pentingnya ahlak terpuji dalam pergaulan remaja.
2.
Contoh perilaku akhlak
terpuji dan tercela dalam pergaulan remaja.
3.
Cara menanggulangi
kenakalan remaja.
C.
Tujuan
Dari rumusan-rumusan masalah diatas
dapat kami simpulkan tujuan dari pembahasan kami ini adalah agar mampu
melaksanakan ahlak yang tepuji sebagaimana tugas Nabi Muhammad SAW, yaitu untuk
menyempurnakan ahlak, terutama kami sebagai pembuat dari makalah ini dan orang
lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji adalah segala sikap,
ucapan dan perbuatan baik manusia yang sesuai dengan ajaran Islam. Akhlak
terpuji disebut juga akhlak karimah. Akhlak ini sangat penting untuk diterapkan
dalam kehidupan terutama dalam kehidupan remaja, banyaknya remaja saat ini
terpengaruh dengan budaya asing yang kadangkala tidak cocok dengan ajaran
Islam, bahkan lebih menonjolkan budaya asing salah ketimbang budaya Islam yang
benar. Contoh dalam berpakaian remaja cenderung meniru pakaian barat, baik
model atau polanya, begitu pula dalam berbicara dengan orang tua yang justru
tidak memperlihatkan tata krama berbicara dengan orang tua.
Jika saat ini diajak mereka untuk
membicarakan akhlak karimah, justru jawaban yang didapatkan adalah, “itu sudah
kuno, ketinggalan zaman, padahal kalau mereka mau menyadari kuno atau tidaknya
seseorang, mulia atau hinanya, terletak pada baik dan buruk menurut penilaian
Allah (Al-Quran dan Sunnah). Dalam hal ini kita kutip pendapat seorang ulama
besar dan sekaligus politikus, K.H.M. Isa Ansyori mengatakan “Akhlak karimah itu ibarat pakaian menutup
aurat, orang yang tidak memiliki akhlak karimah, tak ubahnya seperti orang gila
yang berkeliaran dipinggir jalan tanpa pakaian sedikitpun”. Hal ini
diperkuat lagi oleh sebuah syair yang dikemukakan oleh Ahmad Syauki Bek yang
artinya : Sesungguhnya sebuah bangsa akan
bagus, kalau penghuni bangsa itu berakhlak karimah (mulia), dan bangsa akan
hancur kalau penghuninya tidak lagi mempunyai akhlak.
B.
Pentingnya
Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Banyak defenisi yang dikemukan
orang tentang masa remaja, diantaranya: “masa remaja adalah masa perkembangan
menuju kematangan jasmani, sikap, pikiran dan emosional”. Defenis lain adalah
Masa terjadinya berbagai pembentukan pada anak, baik berupa perubahan jasmani,
fikiran, kedewasaan maupun sosial.
Masa remaja adalah masa yang penuh
dengan hal-hal yang indah, sehingga masa remaja itu sangat sensitif, maksudnya
adalah masa yang penuh dengan dinamika, serba
ingin tahu, ingin mencoba dan menyukai tantangan, walaupun terkadang
bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya pergaulan terlalu bebas, berpakaian “you can see” (kamu dapat lihat).
Perubahan perilaku remaja dapat
dipengaruhi oleh lingkungan dimana tempat remaja itu bergaul, Lingkungan yang
sangat mempengaruhi karakter remaja adalah teman sepergaualan, jika remaja itu
bergaul dengan teman yang baik (memiliki akhlak karimah), maka karakternya akan
menjadi baik begitu pula sebaliknya.
Dewasa ini banyak remaja yang
terpengaruh oleh budaya barat yang mereka anggap lebih maju dan modern sehingga para remaja tidak
mengindahkan lagi norma-norma agama dalam kehidupannya. Oleh karena itu akhlak
terpuji sangat perlu ditanamkan dalam pergaulan remaja-remaja yang berkarakter
sesuai dengan ajaran agama (akhlakul karimah).
C.
Contoh
Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
1.
Contoh Ta’aruf dan Tafahum
Ahmad sedang susah dalam menghadapi
persoalan hidupnya, ia kesulitan dengan biayasekolahnya, kebetulan orang tuanya
miskin, mau bekerja canggung karena tidak memiliki bekal ilmu yang memadai,
tapi ia mempunyai teman yang kaya dan baik hati, teman tersebut mengetahui
kondisi Ahmad ia memberi kesempatan kepada Ahmad untuk bekerja di sore hari
setelah pulang sekolah di perusahaan ayahnya, dengan demikian ia dapat membantu
mengatasi persoalan hidup yang dihadapi Ahmad.
2.
Contoh Ta’awun dan
Tasamuh
Adapun contoh tolong-menolong dalam
kebaikan adalah :
a.
Meringankan beban
hidup, menutupi aib, dan memberikan bantuan kepada seseorang, seperti Hadis
Nabi berikut ini yang artinya : Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari
suatu kesulitan dunia maka Allah akan melapangkannya dari kesusahan pada hari
kiamat. Barangsiapa yang meringankan suatu penderitaan seseorang maka Allah
akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang
menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan
akhirat. Allah akan selalu memberi pertolongankepada seseorang selama orang
tersebut suka menolong saudaranya (HR. Abu Daud).
b.
Mengunjungi saudaranya
pada saat dia sakit, seperti Hadis Nabi berikut ini yang artinya : Hak muslim
atas muslim lainnya ada lima macam, menjawab salam, mengunjungi orang yang
sakit, mengiringi jenazah kekuburnya, memenuhi undangan dan mendoakan ornag
yang bersin (HR. Bukhari).
Adapun contoh Tasamuh dalam
kehidupan sehari-hari adalah :
a.
Tidak mengganggu
ketenangan tetangga, Sabda Rasul yang artinya : Demi Allah tidak beriman
seorang kamu 3X ditanya Rasulullah Siapa yangg tidak beriman itu ya Rasulullah
? Rasul bersabda Orang yang tidak aman tetangga karena gangguannya. (HR.
Bukhari).
b.
Tidak melarang tetangga
yang ingin menanam pohon di batas
kebunnya,Hadis`Nabi yang artinya : Jangan kamu melarang tetangga menanam
tanaman di kebunnya (HR.Bukhari).Menyukai sesuatu buat tetangganya sebagaimana
ia menyukai buat dirinya sendiri. Hadis Nabi yang artinya : Demi zat yang aku
berada dalam kekuasaan-Nya Tidaklah seorang beriman sehingga ia menyukai
tetangganya sebagaimana ia menyukai dirinya sendiri. (HR Muslim).
3.
Contoh Jujur dan Adil
a.
Jika diminta untuk jadi
saksi dalam suatu perkara kita harus mengatakan apa adanya/yang sebenarnya
b.
Tidak berlaku curang
hanya karena didorong rasa benci dan tidak senang kepada orang tersebut.
4.
Contoh Amanah dan
Menempati Janji
Menempati janji berarti berbuat
sesuatu sesuai dengan janji yang telah diucapkan, orang yang tidak menempati
janji disebut ingkar janji. Oleh sebab itu jika berjanji dengan orang lain
tentang sesuatu maka hendaklah ditepati, karena berjanji dengan orang lain pada
hakikatnyaadalah juga berjanji kepada Allah SWT.
D.
Bentuk
Perilaku Negatif dalam Pergaulan Remaja yang Tidak Sesuai dengan Ajaran Islam
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Adanya interaksi antara individu
yang satu dengan lainnya, yang kadangkala sering kita jumpai adanya hubungan
yang bersifat positif dan negatif. Ada beberapa perilaku individu dalam
pergaulan remaja yang mengakibatkan nilai negatif dalam masyarakat, antara lain
adalah :
1.
Ghibah (gunjing)
Ghibah atau gunjing merupakan
perilaku negatif dan dilarang dalam Islam karena perbuatan itu menimbulkan
hal-hal yang tidak baik (banyak menimbulkan kerugian).
2.
Namimah (memfitnah)
Namimah merupakan perbuatan yang
juga dilarang agama Islam karena akan banyak mendatangkan dampak negatif yang
tidak kita harapkan.
3.
Perkelahian (adu fisik)
Perkelahian atau kontak fisik dan
adu otot antara satu dengan lainnya juga merupakan bagian dari bentuk negatif
dalam pergaulan remaja yang sangat dilarang oleh agama.
Akibat nergatif dari pergaulan
remaja yang tidak sesuai dengan ajaran Islam sebetulnya amat banyak, tetapi
disini kita Cuma akan menguraikan dalam beberapa contoh saja, dinataranya
adalah; Ghibah, Namimah, dan Perkelahian.
Hal itu terjadi banyak dipengaruhi
oleh berbagai tayangan televisi (infotaiment) yang mengupas tuntas tentang
seluk beluk kehidupan seseorang, baik dari segi baiknya mapun dari segi
buruknya. Akibat negatif dari pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam yang kita maksudkan di atas adalah sebagai berikut :
1.
Ghibah
Ghibah dalam Islam sangat dilarang,
karena dampak yang ditimbulkannya amat merugikan, disamping menimbulkan sakit
hati, bahkan dapat menghancurkan tali persaudaraan sebagaimana firman Allah
dalam surat al-Hujurat : 12
يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ
وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن
يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ
تَوَّابٞ رَّحِيمٞ ١٢
Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Dalam tersebut di atas Allah
menggambarkan perilaku ghibah dengan resiko memakan daging saudaranya yang
sudah mati, tentu kita akan merasa jijik, justru itu janganlah kita menggunjing
atau menggosip tentang orang lain, karena perbuatan itu adalah dosa.
2.
Namimah
Namimah yang lebih dikenal dengan menfitnah
merupakan perbuatan yang berdampak negatif, akibat perbuatan ini tali
silaturrahim dapat putus dan hancur, keluarga yang harmonis bisa jadi
berantakan, sebab orang yang melakukan perbuatan namimah ini memiliki tujuan
tertentu seperti ingin menghancurkan dan mencerai beraikan hubungan
silaturrahim baik secara individu maupun kelompok.
Orang yang suka menfitnah biasanya
memiliki sifat tidak senang melihat orang lain sukses, memiliki rasa iri hati
dan merasa senang jika orang lain menderita atau gagal. Banyak kasus fitnah
yang terjadi di masyarakat, rumah, sekolah dan lingkungan dimana kita berada.
Untuk itu kita harus berhati-hati dengan khabar atau informasi yang disampaikan
orang lain. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, sebaiknya kita waspada dengan
jalan mengecek kebenaran kabar atau informasi tersebut, Allah SWT berfirman
dalam surat al-Hujurat : 6
يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ
ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٖ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ
قَوۡمَۢا بِجَهَٰلَةٖ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَٰدِمِينَ ٦
Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu.
Selain menghancurkan pergaulan,
hubungan baik dan silaturrahim, orang yang suka menfitnah akan berdosa serta
tidak akan masuk sorga, Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Diriwayatkan
oleh Hudzaifah r.a. Aku pernah mendengar
Nabi SAW besabda : seorang qattat (orang yang mengadu domba orang lain agar
tercipta perselisihan atau pertikaian diantara mereka) tidak akan masuk sorga
(HR. Bukhari).
3.
Perkelahian
Dalam pergaulan sehari-hari kita
sering melihat peristiwa perkelahian, bahkan pernah mengalami peristiwa
tersebut. Perkelahian biasanya dipicu oleh kata-kata yang saling menghina atau
merendahkan kemudian terjadilah perang mulut, saling mencaci. Hal itu berakhir
pada kontak fisik dengan tindakan saling pukul.
Yang menyebabkan terjadinya
perkelahian diantaranya; salah paham, merasa tersinggung atau terhina, atau
mungkin merasa jagoan diantara teman yang lain. Perbuatan ini mengakibatkan
rusaknya hubunga persahabatan, hubungan keluarga atau hubungan antar kelonpok.
Dampak lain dari perkelahian adalah timbulnya rasa
dendam, jika tidak segera berdamai maka masalahnya akan berlarut-larut dan
berujung pada perkelahian yang lebih besar, seperti tawuran antar kelompok
bahkan antar warga, dan lain sebagainya. Sebaiknya hal ini jangan sampai
terjadi, sebab kalau terjadi, dapat kita bayangkan yang menang tidak dapat
apa-apa, yang kalah apalagi.
Pribahasa mengatakan “kalah jadi
abu, menang jadi arang” artinya siapa saja yang menang atau yang kalah keduanya
tetap merugi, karena sudah terbakar nafsu amarah. Oleh karena itu jika ada
teman atau saudara kita yang berselisih maka hendaklah kita cepat-cepat
mendamaikan diantara keduanya sesuai dengan ayat 10 surat al-Hujurat yang
berbunyi:
إِنَّمَاٱلۡمُؤۡمِنُونَ
إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ
تُرۡحَمُونَ ١٠
Artinya
: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
Masalah kenakalan remaja telah di
tetapkan sebagai salah satu masalah nasional yang harus di tanggulangi maka
sesungguhnya upaya penanggulangan telah dilaksanakan dengan menggunakan pola
koordinasi antar instansi terkait, orang tua,
masyarakat, sekolah, dan remaja itu sendiri. Penanggulangannya meliputi
tiga pola oprasional yaitu:
1.
Pola preventif
(pencegahan), melalui penyuluhan, penerangan, pengawasan dan pengendalian,
seminar, diskusi, sarasehan, tatap muka, kegiatan olah raga, seni dan
keagamaan/ kerohaniahan dan sebagainya.
2.
Pola represif (penindakan), melalui proses pendidikan dan
proses peradilan hukum yang berlaku terutama bagi para pelaku kenakalan remaja
yang melanggar KUHP dan perundang-undangan lainnya.
3.
Pola pembinaan khusus
atau perawatan dan rehabilitasi terutama ditujukan kepada korban penyalahgunaan
narkotika, obat dan alkohol.
Hasil upaya penanggulangan pada
dasarnya telah dapat dicapai dalam arti kenakalan remaja masih dalam batas
terkendali, dan menginjak usia pemuda. Para remaja yang pernah terlibat
kenakalan sebagian dapat menembus “topan dan badai” masa remaja menjadi calon
generasi penerus. Namun demikian, seperti diuraikan dimuka bahwa setiap
generasi akan menghadapi terus masalah remaja ini, karena seperti gelombang
laut (suatu gelombang telah lewat ditelan masa, datang gelombang baru mengisi
masa kini dan esok hari membawa permasalahan tersendiri sesuai dengan
perkembangan masa kini, dan ini harus dihadapi dan ditanggulangi.
Kebijakan menangani masalah
kenakalan remaja (Juvenile Delinquencyi)
diadakan dalam totalitas anasir sedini mungkin. Dari sudut pandang ilmu hukum
diproyeksikan sangat dini. Hal ini nampak jelas untuk menentukan hukum formal
dan materiil menjadi gabungan komplementer yang berupaya untuk menempatkan
posisi menguntungkan bagi semua pihak yang menjadi cakupan semesta yang utuh
baik pemerintah, masyarakat, orang tua maupun pelaku sendiri.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari pembahasa diatas adalah:
2.
Mengembangkan suatu
bangsa;
3.
Mengeratkan silaturahmi.
Karna
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam diutuskan kepada manusia untuk
menyempurnakan akhlak sebagaimana yang dinyatakan dalam hadisNya. Dengan akhlak
Rasulullah memenuhi kewajiban dan menunaikan amanah, menyeru manusia kepada
tauhid dan dengan akhlak jualah baginda menghadapi musuh di medan perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang bermanfaat bagi anda atau pengguna lainnya dikemudian hari, komentar yang bersifat basa-basi sepert, thanks, semoga bermanfaat, atau hal serupa lainnya akan dihapus.