BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Republik Korea (bahasa Korea : Daehan
Minguk (Hangul, Hanja, bahasa Inggris : Republic of Korea/ROK) atau biasa
dikenal sebagai Korea Selatan atau Korsel adalah sebuah negara di Asia Timur
yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik
Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara
hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut
Jepang (disebut "Laut Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea
berada di bagian tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk, oleh penduduk
Korea Selatan dan disebut Namchosŏn {Chosŏn Selatan) di Korea Utara. Ibu kota
Korea Selatan adalah Seoul.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bgaimana
Gambaran Umum Korea Selatan ?
2. Bagaimana Jumlah dan Sebaran Penduduk ?
3.
Bagaimana Keadaan Sosial Masyarakat Korea Selatan ?
4. Apa Saja Mata Pencaharian
Penduduk dan Hasil-hasil Produksi Korea Selatan ?
1.3.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran IPS Pada SMP Negeri 01 Bengkulu Utara Tahun
Pelajaran 2019.
2. Untuk
Mengetahui Gambaran Umum Korea Selatan.
3. Untuk
Mengetahui Jumlah dan Sebaran Penduduk
Korea Selatan.
4.
Untuk Mengetahui Keadaan Sosial Masyarakat Korea Selatan.
5. Untuk
Mengetahui Mata Pencaharian Penduduk dan
Hasil-hasil Produksi Korea Selatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Gambaran Umum Korea Selatan
Republik Korea Selatan yang didirikan
pada tahun 1948 terletak di semenanjung daratan Asia Timur. Luas wilayah 99.678
km², terdiri atas semenanjung serta 3200 buah pulau yang besar
dan kecil dengan batas-batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan
lautan pasifik, sebelah selatan berbatasan dengan selat Jepang, disebelah barat
berbatasan dengan demarkasi militer (garis lintang 38º) yang memisahkan Korea
Selatan dan Korea Utara. Penduduk Korea Selatan kurang
lebih 50,19 juta jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk rata-rata
1,7% per tahun dengan kondisi penduduk yang homogen (etnik Korea), dengan angka
literasi 98% (World Almanac 2014).
Korea Selatan terletak memiliki 4 musim
yaitu musim panas, dingin, dan gugur. Waktu musim panas, mulai bulan Juni
hingga Agustus. Pada bulan Agustus suhu rata-rata berkisar 25,4℃. Karena 3 bagian
semenanjung Korea dikelilingi laut, hingga musim panas sangat sesuai dengan
olahraga di laut. Musim dingin mulai bulan Desember hingga bulan
Pebruari. Suhu rata-rata berkisar -8℃ di
daerah Utara, dan 0℃ di
daerah Laut Selatan. Di musim dingin masyarakat Korea bisa menikmati olahraga
di musim dingin dan pariwisata salju. Di kawasan pegunungan daerah timur, salju
cukup banyak turun, hingga daerah permainan ski dan kawasan papan luncur salju
dapat dinikmati mulai bulan Desember hingga Pebruari. Di musim semi mulai
bulan Maret hingga Mei, dan musim gugur mulai bulan September hingga Nopember,
tidak dingin dan juga tidak panas, hingga sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim
semi hujan relatif lebih banyak turun daripada di musim gugur, namun suhu udara
cukup enak dan pemandangan disertai bunga dan pohon-pohon, indah sekali, jadi
sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim gugur udara sangat cerah, hingga paling
sesuai untuk berjalan-jalan. Oleh karena itu, kebanyakan festival dan acara
olahraga diselenggarakan di musim gugur
Korea Selatan memiliki bentuk negara
Republik dengan pembagian kekuasaan dalam 3 lembaga yakni Eksekutif,
Legislatif dan Yudikatif. Lembaga Eksekutif Korea Selatan dipimpin oleh
Presiden sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai pemimpin
pemerintahan. Walaupun demikian, Presiden memiliki autoritas yang lebih besar
dalam penetapan keputusan kenegaraan, domestik maupun hubungan luar negeri.
Presiden memiliki masa menjabat selama 5 tahun. Pemilihan umum Korea Selatan
menggunakan sistem popular vote dan terakhir kali diselenggarakan pada Desember
2012 dengan Presiden Park Geun Hye sebagai pemenang.
Dalam lembaga Legislatif,
Korea Selatan memiliki Unicameral National Assembly atau Gukhoe yang dipilih
setiap 4 tahun sekali dan terakhir diselenggarakan pada 11 April 2012. Assembly
ini memiliki 299 seats dan diisi oleh perwakilan dari beberapa partai politik.
Sementara dalam lembaga Yudikatif, Korea Selatan memiliki Supreme Court dan
Pengadilan Banding Constitutional Court. Korea Selatan sendiri memiliki banyak
partai politik, menurut Komisi Pemilu Korsel, partai politik yang terdaftar pada
tahun 2012 sebanyak 8 partai. Namun hanya dua partai besar yang mendominasi
hasil pemilu yaitu partai berkuasa Saenuri dan Democratic United Party.
Adapun sistem pemerintahan Korea
Selatan bersifat sentralistik. Dengan sistem sentralistik ini, maka
kebijakan-kebijakan pemerintah termasuk di bidang pendidikan dapat dijalankan
tanpa harus mendapat persetujuan badan legislatif daerah, seperti yang terdapat
pada pemerintahan sistem desentralisasi. Sistem ini didukung semangat
masyarakat Korea Selatan yang populer yakni suka bekerja keras. Sehingga
peningkatan kualitas SDM mengalami perkembangan pesat sejalan dengan
perkembangan pendidikan.
Penduduk Korea adalah
suatu masyarakat yang berasal dari satu etnis yang sama. Menurut penelitian,
penduduk Korea berasal dari etnis Tungusik yang merupakan keturunan dari orang
Mongol yang bermigrasi ke Peninsula Korea dari Asia Tengah pada zaman dahulu.
2.2. Jumlah
dan Sebaran Penduduk Korea Selatan
Jumlah penduduk Korea Selatan tahun 2018
mencapai 51.164.435 jiwa (sumber: worldometers) dengan sebaran penduduk
laki-laki 50,04% dan peduduk perempuan 49,96%. Data yang diperoleh dapat
berubah-ubah setiap waktu baik itu bertambah atau berkurang. Pertumbuhan
penduduk Korea Selatan mencapai 0,36% atau bertambah sekitar 182.223 jiwa dari
tahun sebelumnya. Berikut ini perkembangan jumlah penduduk Korea Selatan dari
tahun ke tahun :
1.
Tahun 1950 : 19.211.385 jiwa
2.
Tahun 1960 : 25.340.918 jiwa
3.
Tahun 1970 : 32.209.214 jiwa
4.
Tahun 1980 : 38.050.424 jiwa
5.
Tahun 1990 : 42.923.131 jiwa
6.
Tahun 2000 : 47.386.312 jiwa
7.
Tahun 2010 : 49.552.855 jiwa
8.
Tahun 2015 : 50.593.662 jiwa
9.
Tahun 2017 : 50.982.212 jiwa
10.
Tahun 2018 : 51.164.435 jiwa
Sebaran
penduduk korea selatan paling banyak mendiami daerah perkotaan.Hal ini terjadi
karena adanya migrasi secara masif dari daerah pedesaan yang berlangsung pada
saat terjadinya ekspansi ekonomi pada periode 1970, 1980 dan 1990. Kota Seoul
adalah kota dengan penduduk paling padat di Korea Selatan. Data pada tahun 2005
menunjukkan bahwa jumlah penduduk kota Seoul lebih dari sembilan juta jiwa
disusul wilayah Busan yang mencapai 3,4 juta jiwa, kemudian kota Incheon dengan
kepadatan 2,4 juta jiwa, wilayah Daegu juta dengan kepadatan 2,3 juta, wilayah
Daejeon yang mencapai 1,4 juta jiwa, daerah Gwangju mencapai 1,4 juta jiwa dan
wilayah Suwon mencapai 1 juta
2.3. Keadaan
Sosial Masyarakat Korea Selatan
1. Perkawinan
Kebudayaan
garis keluarga di Korea adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria
memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk
bekerja. Wanita diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh
suami atau jika hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Tugas utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah.
Budaya
perkawinan Korea juga sangat menghormati kesetiaan. Para janda, jika suami
mereka mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya
untuk melayani orang tua dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang
duda yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya tersebut
mati muda.
2.
Budaya Dalam Hal Keturunan
Dalam
budaya Korea, keturunan atau anak dianggap sebagai sebuah anugerah yang amat
besar dari Tuhan. Oleh karena itu, setiap keluarga disarankan untuk memiliki
paling tidak seorang keturunan. Oleh karena budaya yang amat menghormati
anugerah Tuhan tersebut, aborsi yang bersifat sengaja akan diberikan hukuman
yang amat, yaitu hukuman mati. Akan tetapi, secara hukum, tidak akan diadakan
hukuman mati. Hukuman mati biasanya hanya dilaksanakan di daerah pedalaman
Korea di mana adat masih berpengaruh secara kuat.
Pembagian
harta warisan dalam budaya ini amatlah adil. Tanpa memperdulikan jenis kelamin,
keturunan dari seseorang akan mendapatkan pembagian harta dengan jumlah yang
sama dengan saudara-saudaranya. Akan tetapi, dalam prakteknya ini tidak selalu
terjadi. Kebanyakan orang tua menyisihkan lebih banyak harta warisan kepada
anak tertua mereka
2.4. Mata Pencaharian Penduduk Korea
Selatan
Mata Pencaharian
Primer sepeti agrikultur, perkebunan, dan perikanan merupakan mata pencaharian
utama pada tahun 1960-an tetapi waktu ke waktu terus berkurang sehingga pada
saat ini merupakan mata pencaharian yang paling tidak popular.
Mata Pencaharian Sekunder sepeti pertambangan dan manufaktur pada
awalnya kurang digemari penduduk tetapi pada tahun 1990 sektor ini meningkat.
Akan tetapi, pada tahun-tahun berikutnya jumlah pekerja di sector ini menurun
sedikit demi sedikit.
Mata Pencaharian Tersier seperti pelayanan dan jasa pada awalnya
cukup banyak pekerjanya. Sampai saat ini, sektor ini lah yang paling banyak
dipenuhi oleh pekerja-pekerja Korea .
2.5. Hasil-hasil Produksi Korea Selatan
Dari bidang agrikultur (total produksi tahun 2001)
1. Beras (5.515.000 ton)
2. Gandum (272.000 ton)
3. Kacang Kedelai (140.000 ton)
4. Kentang (205.000 ton)
1. Beras (5.515.000 ton)
2. Gandum (272.000 ton)
3. Kacang Kedelai (140.000 ton)
4. Kentang (205.000 ton)
Dari bidang peternakan (total produksi tahun 2001)
1. Sapi (untuk daging) (1.406.000 ekor)
2. Sapi (untuk susu) (548.000 ekor)
3. Ayam (102.393.000 ekor)
4. Babi (8.720.000 ekor)
1. Sapi (untuk daging) (1.406.000 ekor)
2. Sapi (untuk susu) (548.000 ekor)
3. Ayam (102.393.000 ekor)
4. Babi (8.720.000 ekor)
Hasil Tambang Utama, antara lain batubara, bijih besi, tembaga,
timbel, seng, tungsten, emas, grafit, fosfat, perak, dan tembaga.
Hasil Industri Utama, antara lain besi dan baja, pengolahan
makanan, tekstil, perikanan, mesin listrik, traktor dan sarana pertanian lain,
semen, mesin pertambangan, mineral, kimia, mesin diesel, ban karet, sepatu,
kertas, gelas, dan kayu lapis.
Ekspor Utama, antara lain baja, produk pertanian, mineral, kimia,
pakaian, kayu lapis, barang elektronik, dan tekstil. Impor Utama, antara lain
bahan bakar.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Ekonomi Korea Selatan mengalami kenaikan
pada tahun 1980-an yang sering disebut dengan istilah ‘Keajaiban di Sungai
Han’.
Korea
Selatan merupakan salah satu negara Asia Timur, yang terbagi atas 1 Kota
Khusus, 6 Kota Metropolitan dan 9 Provinsi.
Topografi Korea Selatan sebagian besar
berbukit dan tidak rata. Memiliki banyak pegunungan, dataran tinggi dan
pulau-pulau yang berteluk. Memiliki 4 musim (Musim panas, musim dingin, musim
semi, dan musim gugur) Beriklim sedang karena mengikuti iklim Asia Timur.
Salah satu hubungan Indonesia dengan
Korea Selatan adalah, Indonesia memiliki kedutaan besar Korea di Jakarta. Dan
Korea Selatan juga memiliki kedutaan besar Indonesia di Seoul. Sistem
pemerintahan Korea Selatan adalah semi presidensial. Dan bentuk negaranya
Republik.
3.2. Saran
Bagi para pembaca dan rekan-rekan yang
lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka
penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku sejarah
negara-negara di dunia dan buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul
“Dinamika Penduduk Korea Selatan ”.
Kritik
dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan Makalah kami. Jadikanlah makalah ini sebagai sarana yang dapat
mendorong para siswa/siswi berfikir aktif dan kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ade. Satrio.
2014.http://sakutaroadachi.blogspot.com/2014/08/resep-masakan-korea.html
(diakses 20 september 2014)
Ervina. 2013.http://www.teruskan.com/11248/mengenal-sujeo-alat-makan-khas-korea.html (diakses 12
september 2014)
13 oktober 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang bermanfaat bagi anda atau pengguna lainnya dikemudian hari, komentar yang bersifat basa-basi sepert, thanks, semoga bermanfaat, atau hal serupa lainnya akan dihapus.