Breaking

Kamis, 21 Mei 2020

MAKALAH TENTANG DINAMIKA PENDUDUK KOREA SELATAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
       Republik Korea (bahasa Korea : Daehan Minguk (Hangul, Hanja, bahasa Inggris : Republic of Korea/ROK) atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan atau Korsel adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang (disebut "Laut Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk, oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏn {Chosŏn Selatan) di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Bgaimana Gambaran Umum Korea Selatan ?
2.      Bagaimana Jumlah  dan Sebaran Penduduk ?
3.      Bagaimana Keadaan Sosial Masyarakat Korea Selatan ?
4.      Apa Saja Mata Pencaharian Penduduk dan Hasil-hasil Produksi Korea Selatan ?

1.3. Tujuan Penulisan
1.      Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran IPS Pada SMP Negeri 01 Bengkulu Utara Tahun Pelajaran 2019.
2.      Untuk Mengetahui Gambaran Umum Korea Selatan.
3.      Untuk Mengetahui Jumlah  dan Sebaran Penduduk Korea Selatan.
4.      Untuk Mengetahui Keadaan Sosial Masyarakat Korea Selatan.
5.      Untuk Mengetahui Mata Pencaharian Penduduk dan Hasil-hasil Produksi Korea Selatan.

  
BAB II
PEMBAHASAN
 2.1. Gambaran Umum Korea Selatan
       Republik Korea Selatan yang didirikan pada tahun 1948 terletak di semenanjung daratan Asia Timur. Luas wilayah 99.678 km², terdiri atas semenanjung serta 3200 buah pulau yang besar dan kecil dengan batas-batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan lautan pasifik, sebelah selatan berbatasan dengan selat Jepang, disebelah barat berbatasan dengan demarkasi militer (garis lintang 38º) yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara. Penduduk Korea Selatan kurang lebih 50,19 juta jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk rata-rata 1,7% per tahun dengan kondisi penduduk yang homogen (etnik Korea), dengan angka literasi 98% (World Almanac 2014).
        Korea Selatan terletak memiliki 4 musim yaitu musim panas, dingin, dan gugur. Waktu musim panas, mulai bulan Juni hingga Agustus. Pada bulan Agustus suhu rata-rata berkisar 25,4. Karena 3 bagian semenanjung Korea dikelilingi laut, hingga musim panas sangat sesuai dengan olahraga di laut. Musim dingin mulai bulan Desember hingga bulan Pebruari. Suhu rata-rata berkisar -8 di daerah Utara, dan 0 di daerah Laut Selatan. Di musim dingin masyarakat Korea bisa menikmati olahraga di musim dingin dan pariwisata salju. Di kawasan pegunungan daerah timur, salju cukup banyak turun, hingga daerah permainan ski dan kawasan papan luncur salju dapat dinikmati mulai bulan Desember hingga Pebruari. Di musim semi mulai bulan Maret hingga Mei, dan musim gugur mulai bulan September hingga Nopember, tidak dingin dan juga tidak panas, hingga sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim semi hujan relatif lebih banyak turun daripada di musim gugur, namun suhu udara cukup enak dan pemandangan disertai bunga dan pohon-pohon, indah sekali, jadi sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim gugur udara sangat cerah, hingga paling sesuai untuk berjalan-jalan. Oleh karena itu, kebanyakan festival dan acara olahraga diselenggarakan di musim gugur
         Korea Selatan memiliki bentuk negara Republik dengan pembagian kekuasaan dalam 3 lembaga yakni Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Lembaga Eksekutif Korea Selatan dipimpin oleh Presiden sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai pemimpin pemerintahan. Walaupun demikian, Presiden memiliki autoritas yang lebih besar dalam penetapan keputusan kenegaraan, domestik maupun hubungan luar negeri. Presiden memiliki masa menjabat selama 5 tahun. Pemilihan umum Korea Selatan menggunakan sistem popular vote dan terakhir kali diselenggarakan pada Desember 2012 dengan Presiden Park Geun Hye sebagai pemenang.
         Dalam lembaga Legislatif, Korea Selatan memiliki Unicameral National Assembly atau Gukhoe yang dipilih setiap 4 tahun sekali dan terakhir diselenggarakan pada 11 April 2012. Assembly ini memiliki 299 seats dan diisi oleh perwakilan dari beberapa partai politik. Sementara dalam lembaga Yudikatif, Korea Selatan memiliki Supreme Court dan Pengadilan Banding Constitutional Court. Korea Selatan sendiri memiliki banyak partai politik, menurut Komisi Pemilu Korsel, partai politik yang terdaftar pada tahun 2012 sebanyak 8 partai. Namun hanya dua partai besar yang mendominasi hasil pemilu yaitu partai berkuasa Saenuri dan Democratic United Party.
         Adapun sistem pemerintahan Korea Selatan bersifat sentralistik. Dengan sistem sentralistik ini, maka kebijakan-kebijakan pemerintah termasuk di bidang pendidikan dapat dijalankan tanpa harus mendapat persetujuan badan legislatif daerah, seperti yang terdapat pada pemerintahan sistem desentralisasi. Sistem ini didukung semangat masyarakat Korea Selatan yang populer yakni suka bekerja keras. Sehingga peningkatan kualitas SDM mengalami perkembangan pesat sejalan dengan perkembangan pendidikan.
       Penduduk Korea adalah suatu masyarakat yang berasal dari satu etnis yang sama. Menurut penelitian, penduduk Korea berasal dari etnis Tungusik yang merupakan keturunan dari orang Mongol yang bermigrasi ke Peninsula Korea dari Asia Tengah pada zaman dahulu.

2.2. Jumlah dan Sebaran Penduduk Korea Selatan
       Jumlah penduduk Korea Selatan tahun 2018 mencapai 51.164.435 jiwa (sumber: worldometers) dengan sebaran penduduk laki-laki 50,04% dan peduduk perempuan 49,96%. Data yang diperoleh dapat berubah-ubah setiap waktu baik itu bertambah atau berkurang. Pertumbuhan penduduk Korea Selatan mencapai 0,36% atau bertambah sekitar 182.223 jiwa dari tahun sebelumnya. Berikut ini perkembangan jumlah penduduk Korea Selatan dari tahun ke tahun :
1. Tahun 1950 : 19.211.385 jiwa
2. Tahun 1960 : 25.340.918 jiwa
3. Tahun 1970 : 32.209.214 jiwa
4. Tahun 1980 : 38.050.424 jiwa
5. Tahun 1990 : 42.923.131 jiwa
6. Tahun 2000 : 47.386.312 jiwa
7. Tahun 2010 : 49.552.855 jiwa
8. Tahun 2015 : 50.593.662 jiwa
9. Tahun 2017 : 50.982.212 jiwa
10. Tahun 2018 : 51.164.435 jiwa
Sebaran penduduk korea selatan paling banyak mendiami daerah perkotaan.Hal ini terjadi karena adanya migrasi secara masif dari daerah pedesaan yang berlangsung pada saat terjadinya ekspansi ekonomi pada periode 1970, 1980 dan 1990. Kota Seoul adalah kota dengan penduduk paling padat di Korea Selatan. Data pada tahun 2005 menunjukkan bahwa jumlah penduduk kota Seoul lebih dari sembilan juta jiwa disusul wilayah Busan yang mencapai 3,4 juta jiwa, kemudian kota Incheon dengan kepadatan 2,4 juta jiwa, wilayah Daegu juta dengan kepadatan 2,3 juta, wilayah Daejeon yang mencapai 1,4 juta jiwa, daerah Gwangju mencapai 1,4 juta jiwa dan wilayah Suwon mencapai 1 juta
      
2.3. Keadaan Sosial Masyarakat Korea Selatan
       1. Perkawinan
Kebudayaan garis keluarga di Korea adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk bekerja. Wanita diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh suami atau jika hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tugas utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah.
Budaya perkawinan Korea juga sangat menghormati kesetiaan. Para janda, jika suami mereka mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya untuk melayani orang tua dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang duda yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya tersebut mati muda.
       2. Budaya Dalam Hal Keturunan
Dalam budaya Korea, keturunan atau anak dianggap sebagai sebuah anugerah yang amat besar dari Tuhan. Oleh karena itu, setiap keluarga disarankan untuk memiliki paling tidak seorang keturunan. Oleh karena budaya yang amat menghormati anugerah Tuhan tersebut, aborsi yang bersifat sengaja akan diberikan hukuman yang amat, yaitu hukuman mati. Akan tetapi, secara hukum, tidak akan diadakan hukuman mati. Hukuman mati biasanya hanya dilaksanakan di daerah pedalaman Korea di mana adat masih berpengaruh secara kuat.
Pembagian harta warisan dalam budaya ini amatlah adil. Tanpa memperdulikan jenis kelamin, keturunan dari seseorang akan mendapatkan pembagian harta dengan jumlah yang sama dengan saudara-saudaranya. Akan tetapi, dalam prakteknya ini tidak selalu terjadi. Kebanyakan orang tua menyisihkan lebih banyak harta warisan kepada anak tertua mereka
2.4. Mata Pencaharian Penduduk Korea Selatan
       Mata Pencaharian Primer sepeti agrikultur, perkebunan, dan perikanan merupakan mata pencaharian utama pada tahun 1960-an tetapi waktu ke waktu terus berkurang sehingga pada saat ini merupakan mata pencaharian yang paling tidak popular.
Mata Pencaharian Sekunder sepeti pertambangan dan manufaktur pada awalnya kurang digemari penduduk tetapi pada tahun 1990 sektor ini meningkat. Akan tetapi, pada tahun-tahun berikutnya jumlah pekerja di sector ini menurun sedikit demi sedikit.
Mata Pencaharian Tersier seperti pelayanan dan jasa pada awalnya cukup banyak pekerjanya. Sampai saat ini, sektor ini lah yang paling banyak dipenuhi oleh pekerja-pekerja Korea .

2.5. Hasil-hasil Produksi Korea Selatan
Dari bidang agrikultur (total produksi tahun 2001)
1. Beras (5.515.000 ton)
2. Gandum (272.000 ton)
3. Kacang Kedelai (140.000 ton)
4. Kentang (205.000 ton)
Dari bidang peternakan (total produksi tahun 2001)
1. Sapi (untuk daging) (1.406.000 ekor)
2. Sapi (untuk susu) (548.000 ekor)
3. Ayam (102.393.000 ekor)
4. Babi (8.720.000 ekor)
Hasil Tambang Utama, antara lain batubara, bijih besi, tembaga, timbel, seng, tungsten, emas, grafit, fosfat, perak, dan tembaga.
Hasil Industri Utama, antara lain besi dan baja, pengolahan makanan, tekstil, perikanan, mesin listrik, traktor dan sarana pertanian lain, semen, mesin pertambangan, mineral, kimia, mesin diesel, ban karet, sepatu, kertas, gelas, dan kayu lapis.
Ekspor Utama, antara lain baja, produk pertanian, mineral, kimia, pakaian, kayu lapis, barang elektronik, dan tekstil. Impor Utama, antara lain bahan bakar.
    
BAB III
PENUTUP
 3.1. Kesimpulan
       Ekonomi Korea Selatan mengalami kenaikan pada tahun 1980-an yang sering disebut dengan istilah ‘Keajaiban di Sungai Han’.
Korea Selatan merupakan salah satu negara Asia Timur, yang terbagi atas 1 Kota Khusus, 6 Kota Metropolitan dan 9 Provinsi.
       Topografi Korea Selatan sebagian besar berbukit dan tidak rata. Memiliki banyak pegunungan, dataran tinggi dan pulau-pulau yang berteluk. Memiliki 4 musim (Musim panas, musim dingin, musim semi, dan musim gugur) Beriklim sedang karena mengikuti iklim Asia Timur.
         Salah satu hubungan Indonesia dengan Korea Selatan adalah, Indonesia memiliki kedutaan besar Korea di Jakarta. Dan Korea Selatan juga memiliki kedutaan besar Indonesia di Seoul. Sistem pemerintahan Korea Selatan adalah semi presidensial. Dan bentuk negaranya Republik.

3.2.  Saran
        Bagi para pembaca dan rekan-rekan yang lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku sejarah negara-negara di dunia dan buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul “Dinamika Penduduk Korea Selatan ”.
Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Makalah kami. Jadikanlah makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong para siswa/siswi berfikir aktif dan kreatif.
    
DAFTAR PUSTAKA

 Ade. Satrio. 2014.http://sakutaroadachi.blogspot.com/2014/08/resep-masakan-korea.html (diakses 20 september 2014)
Fatimah.2010.http://fishyoriga.wordpress.com/sharing/korean-cuisine/ ( diakses 12 september 2014)
13 oktober 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pastikan komentar anda adalah berupa pertanyaan, koreksi, atau hal serupa lainnya yang bermanfaat bagi anda atau pengguna lainnya dikemudian hari, komentar yang bersifat basa-basi sepert, thanks, semoga bermanfaat, atau hal serupa lainnya akan dihapus.